Mohon tunggu...
Pak Purnomo
Pak Purnomo Mohon Tunggu... -

Saya seorang pendidik, sangat tertarik dengan informasi terkini, inovasi dan kreasi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ibadah Qurban dan Pendidikan Karakter Bagi Siswa

23 September 2015   12:25 Diperbarui: 23 September 2015   12:43 493
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Terlepas dari polemik pelaksanaan ibadah qurban atau Idul Adha sebenarnya ada terkandung nilai sosial dan religius yang dapat dikembangkan untuk pengembangan karakter siswa. Beberapa sekolah baik sekolah umum maupun berbasis agama melaksanakan latihan berkurban. Kegiatan berkurban ini terkandung nilai-nilai karakter yang baik. Pendidikan karakter yang dikembangkan sejalan dengan pendidikan yang dikembangkan oleh pemerintah yaitu revolusi mental. Revolusi mental yang dimaksud karakter mau berbagi.

Pendidikan karakter adalah suatu peluang bagi penyempurnaan diri manusia. Pendidikan karakter harus dipahami sebagai sebuah usaha manusia untuk menjadikan dirinya sebagai manusia yang berkeutamaan (Hindarto: 2010.4).

Jadi dapat disimpulkan pendidikan karakter adalah suatu usaha yang sadar dan sistematis dalam mengembangkan potensi siswa, membiasakan berfikir dan perilaku yang membantu individu untuk hidup dan bekerja bersama sebagai keluarga, masyarakat, bernegara sebagai sebuah usaha manusia untuk menjadikan dirinya sebagai manusia yang berkeutamaan.

Berqurban merupakan berlatih untuk berbagi, menghormati perbedaan baik tata cara pelaksanaan ibadah qurban, maupun hari pelaksanaannya.

Berkurban sesuai dengan tujuan pendidikan budaya dan karakter bangsa adalah:

  • Mengembangkan potensi kalbu/nurani/afektif siswa sebagai manusia dan warganegara yang memiliki nilai-nilai budaya dan karakter bangsa;
  • Mengembangkan kebiasaan dan perilaku siswa yang terpuji dan sejalan dengan nilai-nilai universal dan tradisi budaya bangsa yang religius;
  • Menanamkan jiwa kepemimpinan dan tanggung jawab siswa sebagai generasi penerus bangsa;
  • Mengembangkan kemampuan siswa menjadi manusia yang mandiri, kreatif, berwawasan kebangsaan; dan
  • Mengembangkan lingkungan kehidupan sekolah sebagai lingkungan belajar yang aman, jujur, penuh kreativitas dan persahabatan, serta dengan rasa kebangsaan yang tinggi dan penuh kekuatan (Kemdiknas. 2011: 7).

Nilai-nilai yang dikembangkan dalam pendidikan budaya dan karakter bangsa diidentifikasi dari sumber-sumber  berikut ini.

  • Agama: masyarakat Indonesia adalah masyarakat beragama. Oleh karena itu, kehidupan individu, masyarakat, dan bangsa selalu didasari pada ajaran agama dan kepercayaannya. Secara politis, kehidupan kenegaraan pun didasari pada nilai-nilai yang berasal dari agama. Atas dasar pertimbangan itu, maka nilai-nilai pendidikan budaya dan karakter bangsa harus didasarkan pada nilai-nilai dan kaidah yang berasal dari agama.
  • Pancasila: negara kesatuan Republik Indonesia ditegakkan atas prinsip-prinsip kehidupan kebangsaan dan kenegaraan yang disebut Pancasila. Pancasila terdapat pada Pembukaan UUD 1945 dan dijabarkan lebih lanjut dalam pasal-pasal yang terdapat dalam UUD 1945. Artinya, nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila menjadi nilai-nilai yang mengatur kehidupan politik, hukum, ekonomi, kemasyarakatan, budaya, dan seni. Pendidikan budaya dan karakter bangsa bertujuan mempersiapkan siswa menjadi warga negara yang lebih baik, yaitu warga negara yang memiliki kemampuan, kemauan, dan menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupannya sebagai warga negara.
  • Budaya: sebagai suatu kebenaran bahwa tidak ada manusia yang hidup bermasyarakat yang tidak didasari oleh nilai-nilai budaya yang diakui masyarakat itu. Nilai-nilai budaya itu dijadikan dasar dalam pemberian makna terhadap suatu konsep dan arti dalam komunikasi antaranggota masyarakat itu. Posisi budaya yang demikian penting dalam kehidupan masyarakat mengharuskan budaya menjadi sumber nilai dalam pendidikan budaya dan karakter bangsa.
  • Tujuan Pendidikan Nasional: sebagai rumusan kualitas yang harus dimiliki setiap warga negara Indonesia, dikembangkan oleh berbagai satuan pendidikan di berbagai jenjang dan jalur. Tujuan pendidikan nasional memuat berbagai nilai kemanusiaan yang harus dimiliki warga negara Indonesia. Oleh karena itu, tujuan pendidikan nasional adalah sumber yang paling operasional dalam pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa.

Kegiatan latihan berkurban sangat mendukung karakter bangsa yang sedang digalakkan. Akhirnya selamat berhari raya Idul Qurban.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun