Swasembada pangan menjadi program strategis yang dicanangkan Presiden Prabowo. Hal ini berarti Indonesia diharapkan mampu memenuhi kebutuhan pangannya sendiri, tanpa bergantung pada negara lain.
Setahun pemerintahan Prabowo, program swasembada pangan ini mulai menunjukkan hasilnya. Terlihat produksi beras kita meningkat dan melebihi capaian tahun lalu, dari 30 juta ton menjadi 34 juta ton.
Tak hanya itu, surplus beras diperkirakan mencapai 4-5 juta ton pada akhir tahun nanti. Dan, cadangan beras pemerintah berada pada titik tertinggi sepanjang sejarah, yakni 4,2 juta ton.
Dengan capaian tersebut, Menteri Pertanian Amran Sulaiman memperkirakan dslam 2-3 bulan mendatang, Indonesia sudah tak impor beras lagi. Ini berarti swasembada pangan telah terwujud.
Atas prestasi itu, publik memberikan apresiasi yang baik pada pemerintahan Prabowo. Litbang Kompas pada Oktober 2025 merilis laporan bahwa 61,5 persen masyarakat merasa puas dengan keseluruhan program ketahanan pangan Prabowo.
Lalu, 77 persen masyarakat menilai kebijakan Prabowo yang menetapkan harga gabah Rp 6.500/kg telah membawa kesejahteraan bagi petani.
Sementara itu, 83 persen menilai beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) yang disalurkan pemerintah terjangkau dan berkualitas.
Apresiasi publik itu layak diberikan kepada Prabowo dan jajarannya karena kinerjanya telah membawa swasembada pangan bagi Indonesia.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI