Indonesia diprediksi akan menjadi negara produsen beras terbesar di Asia Tenggara (ASEAN). Hal ini menurut laporan Departemen Pertanian Amerika Serikat (United States Department of Agriculture/USDA).
Dalam laporan tersebut, produksi beras Indonesia diperkirakan mencapai 34,6 juta ton tahun 2025. Angka ini meningkat 600 ribu ton dari proyeksi sebelumnya, dan naik 4,8% dibanding tahun lalu.
Sesuai data USDA, Indonesia mencatatkan angka produksi beras yang jauh melampaui negara-negara ASEAN lainnya. Oleh karena itu, Indonesia akan menjadi kampiun produsen beras di kawasan.
Berikut ini adalah perkiraan produksi beras di negara-negara ASEAN meliputi Indonesia 34,6 juta ton, Vietnam 26,5 juta ton, Thailand 20,1 juta ton, Filipina 12 juta ton, Kamboja 7,37 juta ton, Laos1,81 juta ton dan Malaysia 1,75 juta ton.
Selain itu, cadangan beras pemerintah juga dalam posisi sangat aman. Stok CBP saat ini tercatat mencapai sekitar 4,2 juta ton (per Juli 2025), yang merupakan rekor tertinggi sepanjang sejarah.
Dengan stok melimpah seperti itu, pemerintah mampu menyiapkan tambahan 1 juta ton untuk operasi pasar guna menjaga harga beras tetap stabil dan terjangkau bagi masyarakat.
Melihat kondisi tersebut, maka sudah layak jika Presiden Prabowo dalam sidang kabinet paripurna menyatakan kondisi pangan Indonesia pada posisi aman dan kuat.
"Saudara-saudara, Alhamdulillah arah kita di bidang pangan cukup berhasil. Cadangan yang ada di pemerintah sekarang terbesar sepanjang sejarah. Nilai tukar petani juga meningkat," ujar Presiden Prabowo pada Rabu (6/8).
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI