Mohon tunggu...
Didik Purwanto
Didik Purwanto Mohon Tunggu... Administrasi - Tech Buzz Socialist

https://www.didikpurwanto.com

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Dapat "Cashback" Naik Kereta Bandara, Mau?

5 April 2018   10:52 Diperbarui: 18 April 2018   11:41 781
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
#SaatnyaPegangKendali pakai MyDanamon. Foto: Didik Purwanto

Salah satu ciri negara maju selalu memperhatikan sarana transportasi umum. Mereka benar-benar menjaga efisiensi biaya, kecepatan, dan ketepatan waktu transportasinya agar warga bisa beres beraktivitas tanpa stres di jalan.

Gustavo Francisco Petro Urrego, ahli ekonomi dan politikus asal Kolombia pernah mengatakan, negara maju bukan tempat orang miskin memiliki mobil, tapi saat orang kaya mau menggunakan transportasi umum.

Makin untung pakai kartu debit Bank Danamon. Foto: Didik Purwanto
Makin untung pakai kartu debit Bank Danamon. Foto: Didik Purwanto
Indonesia yang saat ini masih menjadi negara berkembang berusaha menjadi negara maju. Lembaga audit dan konsultan ekonomi PricewaterhouseCooper (PWC) memprediksi, Indonesia bisa menjadi negara maju pada tahun 2030 dengan kekuatan ekonomi terbesar kelima di dunia. Namun Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) menyebut Indonesia baru bisa menjadi negara maju pada tahun 2038.

Punya rekening dan fitur mobile banking Danamon makin memudahkan beraktivitas. Foto: Didik Purwanto
Punya rekening dan fitur mobile banking Danamon makin memudahkan beraktivitas. Foto: Didik Purwanto
Apapun prediksinya, masalah kemacetan memang harus segera diselesaikan. Bappenas menyatakan, kerugian ekonomi akibat kemacetan di Ibu Kota, khususnya DKI Jakarta mencapai Rp 67 triliun per tahun. Transportasi umum bisa menjadi salah satu solusinya.

Kereta (KA) Bandara Soekarno-Hatta menjadi salah satu proyek pemerintah untuk menekan kemacetan, khususnya di jalur tol, baik menuju bandara maupun Ibu Kota. 

Sebagai Ibu Kota Negara, Jakarta pasti banyak disinggahi pebisnis atau wisatawan dari berbagai daerah dan penjuru dunia. Sebagai pintu gerbang negara, sudah selayaknya menyediakan transportasi umum yang layak, tepat waktu, dan murah. 

Saat ini, KA Bandara Soekarno-Hatta hanya melalui Stasiun Sudirman Baru (BNI City), Stasiun Batu Ceper, dan terakhir di Stasiun Bandara Internasional Soekarno-Hatta (SHIA). Pemerintah pun sudah mewacanakan akan memperpanjang jalur KA Bandara hingga ke Bekasi, Jawa Barat.

Pembayaran kereta bandara Railink memakai Danamon Internet Banking makin memudahkan perjalanan. Foto: Didik Purwanto
Pembayaran kereta bandara Railink memakai Danamon Internet Banking makin memudahkan perjalanan. Foto: Didik Purwanto
Kursi penumpang kereta bandara Railink. Foto: DIdik Purwanto
Kursi penumpang kereta bandara Railink. Foto: DIdik Purwanto
Solusi ini bisa menekan angka kemacetan kendaraan pribadi di jalan tol, khususnya menuju bandara. Pada jam-jam sibuk, tol menuju bandara memang selalu padat. 

Padahal untuk mengejar ketepatan jam penerbangan, transportasi harus menjadi andalan. Saat macet di jalan, stres malah jadi beban. Bukan lega yang didapat, malah kita bisa ketinggalan pesawat. Nasib...

Kabin bagasi di atas kursi penumpang. Foto: Didik Purwanto
Kabin bagasi di atas kursi penumpang. Foto: Didik Purwanto
Rak besar untuk menampung bagasi penumpang.
Rak besar untuk menampung bagasi penumpang.
Ah, KA Bandara enggak asyik.

Siapa bilang? Coba main ke Stasiun Sudirman Baru di Jalan Sudirman. Bangunannya megah dan canggih. Parkir luas, baik sepeda motor maupun mobil. 

Untuk menuju stasiun ini, bisa naik kereta ke Stasiun Sudirman, lantas ke luar stasiun untuk jalan kaki sedikit ke Stasiun Sudirman Baru. Tidak sampai 5 menit kok. 

Atau bisa melalui bus TransJakarta, turun di Halte Dukuh Atas. Nanti tinggal jalan sedikit ke Stasiun Sudirman Baru. Begitu juga saat Mass Rapid Transit (MRT) beroperasi, nanti juga hanya tinggal ngesot saja ke Stasiun Sudirman Baru tersebut.

Interior kereta bandara Railink. Foto: Didik Purwanto
Interior kereta bandara Railink. Foto: Didik Purwanto
Dibandingkan dengan memakai kendaraan pribadi, KA Bandara ini lebih tepat waktu karena hanya memerlukan sekitar 45 menit dari Stasiun Sudirman Baru ke Bandara SHIA. Mungkin pakai kendaraan pribadi bisa lebih cepat, tapi dengan satu syarat, tanpa macet. Hehe..

Namun mungkinkah DKI Jakarta bebas macet saat ini? Sangat mustahil meski sangat mungkin. DKI Jakarta bisa lengang hanya saat Idul Fitri (Lebaran) karena penduduknya rata-rata mudik. 

Kalau bawa bagasi banyak, bagaimana?

Kereta bandara Railink rute Soekarno-Hatta. Foto: Didik Purwanto
Kereta bandara Railink rute Soekarno-Hatta. Foto: Didik Purwanto

Tenang saja. Saat mencoba naik KA Bandara dari Stasiun Sudirman Baru juga ada porter untuk membantu barang bawaan penumpang, jika perlu. Nanti di dalam kereta disediakan 4 rak bagasi luas, baik di dekat pintu kereta maupun di atas kabin kereta. Kompartemennya luas, cukup untuk menampung bagasi yang dibawa penumpang.

Di gerbong KA Bandara juga tersedia LCD monitor yang menampilkan asal dan tujuan kereta, termasuk jam keberangkatan dan kedatangannya. Ada juga toilet yang bersih. Ditambah pendingin udara (AC), suasana di dalam gerbong semakin nyaman. 

Yang lebih penting, jarak antarkursi penumpang lebih luas sehingga bisa tenang berselonjor. Bagi yang ingin tiduran, kursi penumpang pun bisa direbahkan.

Tidak perlu berebut kursi karena jumlah kursi dalam setiap kereta bisa mencapai 172 orang. Jadi bebas pilih kursi di gerbong manapun. Kebetulan saya naik KA Bandara dengan gerbang eksklusif dari Bank Danamon. Wuihh..warnanya cantik dan ngejreng sekali. Cocok buat spot foto-foto dan unggah di akun media sosial kita.

Ah, tapi tidak ada colokan listrik!

Nah, ini pasti ketahuan belum naik kereta bandara. Di setiap jajaran kursi telah disediakan colokan listrik bagi yang fakir daya. 

Hari gini emang bisa mati gaya kalau ponsel kehabisan baterai. Pulsa ponsel boleh habis, asal kuota internet dan baterai jangan sampai menipis. Hidup bisa kembang kempis. Jadinya kita hanya bisa menangis. Hahaha..

Untuk berselancar di dunia maya, jangan takut kehilangan sinyal. KA Bandara sudah menyediakan jaringan internet nirkabel (wi-fi) sehingga menjamin ponsel tetap terhubung dengan surel (e-mail) maupun media sosial.

Kalau kita lapar, bagaimana?

Santai bos. Di Stasiun KA Bandara juga telah banyak toko-toko yang menjual makanan dan minuman. Asal ada duit, semua beres. Anjungan Tunai Mandiri (ATM) juga disediakan, khususnya bagi yang perlu uang tunai. 

Berani coba naik KA Bandara?

Untuk memudahkan perjalanan memakai KA Bandara, sebaiknya pengguna mengunduh aplikasi Railink di Google Play untuk ponsel Android dan App Store di ponsel iOS.

Setelah memasukkan data diri, pengguna bisa langsung memesan tiket KA Bandara. Caranya cukup tentukan asal keberangkatan dan tujuan akhir. Misal Stasiun Sudirman Baru (SDB) menuju Bandara SHIA. 

By the way, aplikasi Railink ini juga bisa digunakan untuk memesan KA Bandara dari Medan ke Bandara Kuala Namu ya. Jadi buat warga Medan dan sekitarnya, jangan khawatir. 

Lantas tentukan tanggal keberangkatan atau langsung tentukan tanggal balik untuk rute pergi pulang. Jika satu arah, cukup pilih one way. Tentukan pula berapa orang yang akan berangkat. Mau sendiri atau ramai-ramai pun bisa. Kemudian klik search.

Halaman aplikasi akan memunculkan jadwal keberangkatan kereta mulai jam perdana pukul 04.51 WIB hingga keberangkatan terakhir pukul 21.51 WIB. Pilih jam berangkat sesuai keinginan. Klik di bagian ketersediaan kursi (seat available) untuk proses selanjutnya.

Halaman selanjutnya akan muncul rincian pemesanan (booking detail). Pengguna hanya diberikan waktu 9 menit untuk menyelesaikan pemesanan.

Jika sudah yakin dengan pemesanan tiketnya (jam dan tanggal berangkat, termasuk stasiun keberangkatannya), langsung klik continue (lanjutkan). 

PT Railink selaku pengelola KA Bandara ini membanderol harga tiket Rp 70 ribu per orang. Namun, hingga Mei, Railink memberi diskon 50 persen, khususnya saat keberangkatan di akhir pekan. Asyiknya...

Mau lebih asyik lagi, ga?

Bagi nasabah Bank Danamon, ada cashback hingga 50 persen untuk pembayaran tiket KA Bandara melalui channel distribusinya, baik melalui Anjungan Tunai Mandiri (ATM), Danamon Mobile Banking, dan Danamon Internet Banking. Asyik banget, kan?

Harga tiket sudah dipangkas Railink, eh dapat cashback lagi 50 persen dari Bank Danamon. Makanya segera punya rekening di Bank Danamon.

#SaatnyaGaRibet

Setelah selesai pesan (booking) tiket, langsung klik lanjutkan untuk proses pembayaran. Ada pilihan online payment, indirect payment, dan virtual account. Pilih online payment ya.

Jangan lupa pilih Danamon Online Banking dan lanjutkan ke konfirmasi pembayaran. Nanti akan langsung diarahkan ke Danamon Internet Banking. Masukkan user ID atau alamat surel (e-mail) dan kata kunci (password).

Cek informasi pembayaran belanja online. Periksa rincian pemesanan tiket. Kalau sudah OK, centang di bagian bawah untuk setuju dengan syarat dan ketentuan umumnya. By the way, ada biaya Rp 5.000 per tiket untuk pemesanan melalui jalur ini. Jadi total harga tiket menjadi Rp 75 ribu.

Klik lanjut. Bank Danamon akan memberikan one time password (OTP), kode otorisasi yang akan dikirim melalui pesan singkat (SMS). Tenang saja, pesan singkat ini gratis kok, tidak akan memotong pulsa. Hehe..

Kalau sudah beres, klik lanjut dan transaksi akan dinyatakan sukses. Untuk menyimpan tiket, klik cetak/simpan atau lanjutkan untuk mengakhiri pemesanan tiket. 

#SaatnyaPegangKendali

Periksa surel (e-mail) untuk melihat tiket elektronik sekaligus kode pemesan tiketnya. Kode ini berguna untuk mencetak tiket saat di stasiun.

Untuk mencetak tiket KA Bandara, cukup datang ke stasiun keberangkatan dan carilah konter mesin untuk pencetakan tiket. Nah, tiket sudah ada di tangan. Tinggal menunggu cashback sambil kita melakukan perjalanan.

Gampang, kan? Perjalanan aman dan nyaman. Proses pembayaran pun gampang dan dapat peluang cashback. Untung, kan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun