Mohon tunggu...
Sungkowo
Sungkowo Mohon Tunggu... guru

Sejak kecil dalam didikan keluarga guru, jadilah saya guru. Dan ternyata, guru sebuah profesi yang indah karena setiap hari selalu berjumpa dengan bunga-bunga bangsa yang bergairah mekar. Bersama seorang istri, dikaruniai dua putri cantik-cantik.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Dear Orangtua, Biarkan Anak yang Naik Pit (Saat Bersekolah) Mengayuh Sendiri

19 Agustus 2025   16:18 Diperbarui: 20 Agustus 2025   10:34 405
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Siswa naik pit saat bersekolah sedang menyeberang jalan. (Dokumentasi pribadi)

Pun berbahaya saat anak menaiki pit didorong oleh orangtua yang mengendarai motor. Sebab, pit melaju lebih cepat, tak seperti melajunya saat anak mengayuh sendiri.

Berbahayanya adalah kalau ada bagian pit yang aus, misalnya, tetiba rantai putus. Anak dapat mengalami kecelakaan. Ngeri, bukan?

Selain itu, hal yang justru sangat prinsip yang terkait langsung dengan kepentingan mengedukasi anak telah diabaikan oleh orangtua. Sebab, anak yang seharusnya dipahamkan secara benar sebagai pemakai jalan umum, tak dilakukan oleh orangtua.

Justru sebaliknya orangtua bersama anak melakukan perilaku yang kurang benar sebagai pemakai jalan umum. Peraturan yang seharusnya ditaati, malah dilanggar bersama dengan mengabaikan pemakai jalan yang lain.

Dalam hal ini tak ada edukasi agar anak menjadi pengguna jalan umum yang tertib. Padahal, edukasi ini sangat penting dan mendesak. Sebab, kini, pengendara di jalan umum semakin banyak dari hari ke hari.

Edukasi yang diterapkan sejak dini, katakanlah, misalnya, mengenai menggunakan jalan umum secara benar, akan memberi kontribusi positif terhadap kenyamanan dan keamanan di jalan. Tentu efeknya akan dirasakan oleh banyak orang.

Dan, edukasi yang diterapkan sejak dini, oleh sebagian besar orang, diyakini lebih menindas dalam diri anak. Sehingga, lama-kelamaan akan menjadi kebiasaan, bahkan menjadi budaya dalam keberlangsungan hidup mereka selamanya.

Dalam upaya ini akan tampak peran orangtua sebagai pendidik life skill bagi anaknya. Orangtua berhasil membentuk karakter anak terkait dengan kecerdasan emosi dan sosial, sekalipun dalam hal menjadi pribadi yang cerdas menggunakan jalan umum.

Siapa yang menolak melihat kenyataan seperti ini? Rasanya semua orang tak ada yang menolak alias mau melihatnya. Toh, seperti sudah disebut di atas, kenyamanan dan keamanan di jalan umum akan dirasakan bersama.

Tambahan lagi, edukasi bagi anak mengenai spirit berjuang, yang saat ini masih menggema karena aroma peringatan hari ulang tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia (RI), telah dilupakan oleh orangtua.

Orangtua mungkin kurang menyadari bahwa ketika anak yang menaiki pit didorong, tanpa mereka mengayuh sendiri, membentuk anak menjadi pribadi yang bergantung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun