Mohon tunggu...
Sungkowo
Sungkowo Mohon Tunggu... Guru - guru

Sejak kecil dalam didikan keluarga guru, jadilah saya guru. Dan ternyata, guru sebuah profesi yang indah karena setiap hari selalu berjumpa dengan bunga-bunga bangsa yang bergairah mekar. Bersama seorang istri, dikaruniai dua putri cantik-cantik.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Sekolah Sudah Menyistemkan Frugal Living bagi Siswa

2 Februari 2024   15:59 Diperbarui: 2 Februari 2024   17:32 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Siswa SMP 1 Jati, Kudus, Jawa Tengah, yang tengah pulang sekolah, berseragam biru-putih. (Dokumentasi pribadi)

Nah, menambah yang sudah disebutkan di atas, siswa putri, umumnya, tak diizinkan membawa keperluan berhias saat bersekolah. Misalnya, bedak, lipstik, dan sejenisnya. Mereka dikondisikan untuk berpenampilan biasa saja. Tak dibuat-buat alias apa adanya.

Sekalipun sangat mungkin siswa putri ketika berada di rumah, terlebih saat-saat ada hajatan di keluarga dan saudara, ada yang bersolek. Tapi, hal ini dilakukan karena tuntutan keadaan.

Bersolek memang begitu dekat dengan gender wanita. Bahkan, boleh dibilang wanita identik dengan bersolek. Tapi, sekolah menjaga agar siswa putri tak bersolek ketika beraktivitas sekolah. Di beberapa sekolah bahkan ada razia untuk perihal ini.

Termasuk sekolah melarang siswa menyemir rambut, baik bagi siswa putri maupun putra adalah juga upaya sekolah menjaga agar frugal living dijalani oleh siswa. Sebab, sekolah melarang siswa menyemir rambut berarti mengarahkan siswa bersikap hidup hemat.

Intinya, semua aktivitas dan program di sekolah yang dikenakan terhadap siswa selalu diarahkan untuk membentuk sikap hidup yang sederhana bagi siswa.

Sebetulnya begitu juga diberlakukan bagi guru dan tenaga nonguru di sekolah. Yakni, mempraktikkan  gaya hidup sederhana. Adanya seragam bagi guru dan tenaga nonguru merupakan indikator bahwa guru dan tenaga nonguru  juga diarahkan dalam kesehariannya mengedepankan frugal living.

Pun selama ini, saya tak pernah melihat teman guru wanita yang mengenakan perhiasan yang berlebih, meski saat ada kondangan, mereka mengenakan perhiasan yang lebih mencolok. Sangat berbeda ketika mereka sedang beraktivitas di sekolah. Menciptakan kesahajaan.

Tentu termasuk juga bersolek, saya tak menemukan guru dan tenaga nonguru wanita di sekolah tempat saya mengajar. Mereka berpenampilan biasa saja. Kalau memakai bedak dan menggunakan lipstik sebagai hal yang wajar bagi wanita dewasa.

Dari semua hal yang diuraikan di atas tampak bahwa sekolah sudah menyistemkan frugal living, yang ternyata tak hanya bagi siswa, tapi juga bagi guru dan tenaga nonguru.

Bagi siswa, penyisteman frugal living di sekolah ini, disadari atau tidak, sebagai wadah untuk mendidik dan melatih mereka hidup hemat, hidup sederhana, dalam menghadapi kehidupan di luar sana yang penuh keglamoran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun