Mohon tunggu...
Sungkowo
Sungkowo Mohon Tunggu... Guru - guru

Sejak kecil dalam didikan keluarga guru, jadilah saya guru. Dan ternyata, guru sebuah profesi yang indah karena setiap hari selalu berjumpa dengan bunga-bunga bangsa yang bergairah mekar. Bersama seorang istri, dikaruniai dua putri cantik-cantik.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Menjadikan Banner Ucapan Selamat Keberagamaan sebagai Sumber Pembelajaran Toleransi bagi Anak

25 Maret 2023   13:32 Diperbarui: 25 Maret 2023   19:10 339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi sebuah gereja di Kudus, Jawa Tengah, memasang banner ucapan selamat bagi pemeluk Hindu saat hari Nyepi, 22 Maret 2023 (Dokumentasi pribadi)

Ibadah Nyepi lebih banyak dilakukan oleh saudara-saudara kita di Pulau Dewata. Tetapi, di banyak tempat di Indonesia dan dunia, ibadah Nyepi juga dilakukan oleh saudara-saudara kita yang beragama Hindu.

Sementara itu, memasuki hari pertama Ramadan, saudara-saudara kita yang beragama Islam di seluruh wilayah Indonesia dan dunia pun memulai melakukan ibadah Puasa. Dan, ketika memasuki hari pertama Ramadan, itu masih segar rasanya hari raya Nyepi.

Sebab, dua hari khusus bagi kedua pemeluk tersebut berdampingan, yaitu 22 dan 23 Maret 2023. Saya memandangnya, ini sebuah keindahan yang dibangun oleh semesta yang harus kita syukuri bersama.

Tentu termasuk juga kita yang beragama dan berkeyakinan selain Hindu dan Islam, ikut bersyukur. Sebab, "berdampingan" sudah menjadi salah satu ciri khas dalam kehidupan kita dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Hidup berdampingan, sekalipun berbeda agama, adat, budaya, dan suku, misalnya, sudah sejak lama tumbuh subur di Indonesia. Oleh karena itu, ketika menjumpai dua hari penting, yaitu hari raya Nyepi dan hari pertama Ramadan berdampingan seperti pada 2023 ini, sesungguhnya dapat menjadi momen untuk menguatkan sikap bertoleransi.

Kedua hari raya tersebut mengarahkan pemeluknya untuk membangun kedekatan kepada Sang Khalik. Itu artinya, mereka mengurangi kepentingan yang bersifat kedagingan, tetapi menambah kepentingan yang bersifat kerohanian.

Dalam kepentingan seperti ini, memprioritaskan anak-anak untuk lebih mengenalnya sangatlah penting. Misalnya, menghayatkan kepada mereka mengenai sikap bertoleransi, mengingat --seperti sudah disebut di atas-- Indonesia sebagai negara yang kaya keberagaman.

Maka, ketika saya menjumpai sebuah tempat ibadah "menyampaikan" ucapan selamat kepada pemeluk lain yang sedang menjalani hari raya agamanya, menjadi pemandangan yang menarik sekaligus menenteramkan. Sekalipun ucapan itu dibuat dalam banner yang dipajang di pinggir jalan depan bangunan tempat ibadah.

Tentu tidak mengurangi rasa hormat kepada pemeluk agama yang menjalani hari raya agamanya tersebut. Sebab, pemajangan banner yang berisi ucapan selamat tersebut di dalamnya tentu mengandung semangat membangun sikap bertoleransi terhadap sesama.

Saya melihat banner tersebut dipajang di depan sebuah gedung tempat ibadah, yang isi ucapan selamatnya ditujukan kepada pemeluk agama Hindu. Dan, memang saat itu tepat ada perayaan hari raya Nyepi, seperti yang sudah disebut di bagian awal tulisan ini, yang paling banyak melakukannya adalah saudara-saudara kita di Bali karena di sana banyak di antara mereka pemeluk agama Hindu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun