Mohon tunggu...
Sungkowo
Sungkowo Mohon Tunggu... Guru - guru

Sejak kecil dalam didikan keluarga guru, jadilah saya guru. Dan ternyata, guru sebuah profesi yang indah karena setiap hari selalu berjumpa dengan bunga-bunga bangsa yang bergairah mekar. Bersama seorang istri, dikaruniai dua putri cantik-cantik.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Sosialisasi PJAS bagi Kepsek dan Guru SMP, Berharap Ada Diseminasi terhadap Ribuan Siswa

13 Juni 2022   22:51 Diperbarui: 13 Juni 2022   23:27 592
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi penyampaian materi sosialisasi keamanan PJAS terhadap kepala sekolah dan guru SMP di Kudus, Jawa Tengah, baru-baru ini/Dokumentasi pribadi

Keamanan pangan jajanan anak usia sekolah (PJAS) memang tidak populer. Sekalipun di beberapa daerah sudah didengungkan, masih belum memasyarakat. Saya memang belum pernah  menanyakan kepada salah satu anggota masyarakat di tempat saya tinggal. Akan tetapi, saya yakin belum banyak orang mengenal keamanan PJAS.

Jika Anda penasaran, coba Anda bertanya kepada tetangga, kolega, atau siapa pun yang kebetulan Anda jumpai dan ngobrol bersama dengan Anda. Saya yakin, belum banyak di antara mereka yang mengetahuinya. Atau bahkan, sama sekali tidak  ada yang mengetahui. Sehingga, (akhirnya) boleh dibilang keamanan PJAS jauh dari realitas sehari-hari.

Namun, bagi saudara kita yang berkecimpung di badan pengawasan obat dan makanan (BPOM) pasti mengenalnya. Sebab, memang mereka yang memiliki potensi menyosialisasikan keamanan PJAS kepada masyarakat. Termasuk kepada masyarakat sekolah. Beberapa waktu yang lalu, SMP 1 Jati, Kudus, Jawa Tengah (Jateng), diundang oleh Balai Besar POM Jateng untuk bergabung dalam sosialisasi keamanan PJAS.

Itu kali pertama SMP 1 Jati mengikuti. Sehingga saat itu pula baru mengetahui istilah keamanan PJAS. Mungkin sekolah yang sudah terlebih dahulu mengikuti sosialisasi keamanan PJAS tentu telah mengenalnya sebelum kami mengetahuinya.

Akan tetapi, bersyukur karena akhirnya kami bisa mengikuti sosialisasi keamanan PJAS. Bahkan, pun mengikuti bimbingan teknis (bimtek) keamanan PJAS. Berbekal itu, kami akhirnya berkomitmen, yaitu selain membumikan keamanan PJAS bagi warga SMP 1 Jati, juga mengadakan sosialisasi terhadap sekolah lain, khususnya SMP negeri se-Kabupaten Kudus.

Dalam sosialisasi tersebut diikuti oleh 23 Kepala SMP dan 23 guru. Mereka mewakili sekolah masing-masing. Setiap SMP terwakili oleh kepala sekolah (kepsek) dan satu guru. Hadir pula dalam acara itu Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Kadisdikpora) Kabupaten Kudus,  Harjuna Widada.

Dalam sambutan, Harjuna mendorong sekolah mengimplementasikan keamanan PJAS. Sebab, anak-anak dapat mengikuti pendidikan dengan baik kalau asupan pangan mereka aman dari cemaran. Itu sebabnya sekolah memiliki kewajiban mengedukasi anak-anak didiknya mengenai keamanan PJAS.

Harapan Harjuna relevan dengan komitmen SMP 1 Jati. Bukti autentiknya adalah SMP 1 Jati langsung menindaklanjuti sosialisasi dan bimtek keamanan PJAS yang sudah diikutinya dalam aktivitas diseminasi.

Yaitu, diseminasi terhadap semua guru dan karyawan, siswa, sebagian orangtua siswa, bahkan terhadap semua SMP negeri di Kudus. "Itulah kewajiban dan tanggung jawab kami mengenai betapa pentingnya keamanan PJAS," ungkap Sumaryatun, Kepala SMP 1 Jati, dalam sambutannya.

Dalam sosialisasi yang diikuti oleh 46 peserta terdiri atas kepala sekolah dan guru itu ada tiga materi. Pertama, kebijakan pangan jajanan anak usia sekolah; kedua, tips konsumsi pangan aman dengan cek klik dan memperhatikan informasi nilai gizi; ketiga, kiat mengenal dan memilih pangan aman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun