Mohon tunggu...
Sungkowo
Sungkowo Mohon Tunggu... Guru - guru

Sejak kecil dalam didikan keluarga guru, jadilah saya guru. Dan ternyata, guru sebuah profesi yang indah karena setiap hari selalu berjumpa dengan bunga-bunga bangsa yang bergairah mekar. Bersama seorang istri, dikaruniai dua putri cantik-cantik.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

BRIN Harus Memberi Ruang bagi Peneliti Pelajar

6 Januari 2022   16:49 Diperbarui: 7 Januari 2022   16:35 1266
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pelajar melakukan eksperimen di laboratorium sekolah.| Sumber: Kompas./Lucky Pransiska

Akhir-akhir ini, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menjadi topik pembicaraan ilmuwan, akademisi, dan kaum intelektual lainnya. Sebab, kelahiran BRIN mengubah keberadaan semua lembaga riset yang berafiliasi dengan pemerintahan.

Adanya pro dan kontra sebagai hal biasa ketika terjadi perubahan. Pro dan kontra merupakan fenomena yang biasa kita lihat sehari-hari. Demikian juga atas keberadaan BRIN saat ini.

Sebelum BRIN lahir, ada banyak lembaga penelitian yang bergerak dalam riset di bidangnya masing-masing. Akan tetapi, sejak BRIN lahir, semua lembaga penelitian tersebut berintegrasi menjadi satu di bawah payung BRIN.

Ada pihak yang setuju. Ada juga pihak yang tak setuju. Dan, masing-masing pihak memiliki alasan.

Pihak yang setuju beralasan bahwa dengan lahirnya BRIN, riset dan inovasi di Indonesia akan semakin berkualitas. Sebab, melibatkan banyak peneliti interdisipliner.

Pihak yang tak setuju beralasan bahwa dengan lahirnya BRIN, peneliti kurang aman dan nyaman. Sebab, dimungkinkan kehilangan kemerdekaan dalam mengeksplorasi temuannya.

Sejatinya pro dan kontra mengenai BRIN tak hanya berdampak, baik secara ekonomi, sosial, budaya, keilmuan, dan lainnya bagi peneliti, akademisi, dan kaum intelektual secara umum. Namun, berdampak juga bagi peneliti pelajar.

Siapa sebetulnya peneliti pelajar? Memang tak ada istilah peneliti pelajar. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kita hanya akan menemukan istilah ajun peneliti madya, peneliti muda, peneliti madya, dan ahli peneliti muda.

Sedangkan, dalam Peraturan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2019 tentang Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Peneliti, di Pasal 6, kita akan menemukan istilah Peneliti Ahli Pertama, Peneliti Ahli Muda, Peneliti Ahli Madya, dan Peneliti Ahli Utama.

Lalu, di mana kita akan menemukan istilah "peneliti pelajar"? Ya, di catatan ini saja. Sebab, istilah itu saya munculkan untuk menyadarkan kita bahwa selain ada peneliti profesional, ada juga peneliti yang masih berstatus sebagai pelajar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun