Mohon tunggu...
Sungkowo
Sungkowo Mohon Tunggu... Guru - guru

Sejak kecil dalam didikan keluarga guru, jadilah saya guru. Dan ternyata, guru sebuah profesi yang indah karena setiap hari selalu berjumpa dengan bunga-bunga bangsa yang bergairah mekar. Bersama seorang istri, dikaruniai dua putri cantik-cantik.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Lahan Tusuk Sate Dianggap Area Horor, Mitos atau Fakta?

3 Januari 2022   10:58 Diperbarui: 16 Januari 2022   00:37 2986
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Permukiman di atas bong| ilustrasi diambil dari www.ayosemarang.com

Selain kami, mungkin ada banyak orang yang memiliki rumah di area tusuk sate. Apalagi sekarang sudah mulai sulit mencari area untuk perumahan. Buktinya, banyak lahan produktif, sawah atau kebun, yang diuruk lalu dipergunakan untuk permukiman.

Sangat mungkin orang tidak lagi memikirkan lokasi tertentu tusuk sate atau bukan. Yang terpenting mereka segera mendapat tanah untuk membangun rumah. Segera dapat menghuninya. Dan, di situ mereka membangun keluarga.

Boleh jadi kini semakin banyak orang yang mendirikan rumah di lahan-lahan yang dulu jarang dijamah orang. Sebab, lahan-lahan di perkampungan sudah padat. Satu-satunya pilihan adalah membuka lahan baru untuk permukiman.

Permukiman di atas bong| ilustrasi diambil dari www.ayosemarang.com
Permukiman di atas bong| ilustrasi diambil dari www.ayosemarang.com

Bahkan, di beberapa daerah ada warga yang membangun hunian di lahan pemakaman. Biasanya pemakaman peninggalan zaman kolonial. 

Pembangunan hunian di sana tidak serentak, tapi sedikit demi sedikit. Cara seperti ini hanya strategi agar tidak mengundang perhatian massa. Lambat laun lahan pemakaman berubah menjadi perkampungan.

Kenyataan itu menunjukkan bahwa orang tidak lagi merasa khawatir menempati lahan-lahan yang horor. Tempat yang jelas-jelas untuk mengubur orang mati tidak lagi menakutkan.

Kuburan yang identik dengan tempat "makhluk dunia lain" tidak membuat mereka giris. Bukan mustahil mereka malah berpikir "makhluk dunia lain" sudah pindah karena tempatnya terdesak. Ada masyarakat baru yang menghuni, yang membuat tempat itu selalu ramai dan terang.

Sebenarnya hunian atau tempat usaha di lahan tusuk sate tak sehoror pemakaman yang berubah menjadi permukiman. 

Ya, kalau bong saja dapat menjadi permukiman yang nyaman dan aman bagi sebagian orang, maka lebih lagi nyaman dan aman lahan tusuk sate untuk hunian atau tempat usaha karena hanya bekas pembuangan "sampah".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun