Mohon tunggu...
Pakde Kartono
Pakde Kartono Mohon Tunggu... wiraswasta -

Sayang istri, sayang anak, makanya disayang Allah\r\n

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Belajar Humor Lucu dari Cak Lontong

19 Mei 2014   04:05 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:23 1212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beberapa waktu lalu, saya menonton acara Indonesia Lawak Klub yang membahas tentang sinetron Indonesia. Dari banyak lawakan (humor) di acara tersebut, saya paling ketawa ngakak sampai istri saya ngangkang, saat Cak Lontong mengatakan "Tayangan sinetron yang baik bukan tergantung artis dan akting, tetapi tergantung TV dan antenanya." Wkwkwkkwkwkwkkwk

Saya yakin tidak akan satu orangpun yang membantah perkataan Cak Lontong tersebut, karena memang mengandung kebenaran. Mau artisnya ganteng atau cantik, mau aktingnya bagus, kalo TV-nya rusak atau antenanya tidak tepat arahnya, pasti sinetron yang ditonton akan jelek. Mas Nararya yang pakar filsafat dan logika, saya yakin tidak akan mampu membantah argumen dan opini Cak Lontong, apalagi sampai mengatakan Cak Lontong sesat pikir, karena yang benar Cak Lontong itu bukan sesat pikir, tapi keblinger. Wkwkkwkwkk

[caption id="attachment_336802" align="aligncenter" width="553" caption="Foto dari BBM Jono"][/caption]

Bicara tentang antena TV. Kemarin saya membaca artikel guru menulis erotis (gak enak untuk katakan cabul), yaitu mas Jati Kumoro. Saya mendapat pengetahuan baru, bahwa arah antena mempengaruhi film apa yang akan tampil di televisi di rumah. Mengapa di televisi mas Jati sering tampil film dewasa, rupanya karena antena TV nya di arahkan ke Pasar Kembang (sarkem), yaitu sebuah lokalisasi di yogyakarta yang terletak di samping stasiun Tugu (ujung Jalan Malioboro).

Kembali ke topik tulisan ini, apa yang harus kita pelajari dari Cak Lontong, agar humor yang kita sampaikan bener-bener lucu, gak garing seperti humor yang disampaikan anggota DPR RI yang terhormat, atau kader-kader partai demokrat yang slogannya 'Katakan Tidak Pada Demokrat'?

[caption id="attachment_336798" align="aligncenter" width="452" caption="foto dari BBM jono"]

14004214231844375313
14004214231844375313
[/caption]

Ini jawabannya ;

1. Cak Lontong pakai nama panggung

Dari namanya saja sudah terdengar lucu, lontong koq digandeng dengan Cak, lontong kan biasanya digandeng dengan Soto atau Opor. coba kalo Cak Lontong pakai nama aslinya, misal Gatot kan jadinya kurang menjual, karena nama Gatot itu identik dengan Playboy bukan pelawak, kalo gak percaya silakan konfirmasi ke Eren, Dewi atau ke Mbak KD. LOL

2. Cak Lontong tidak demam panggung

Walaupun banyak yang meledek, ngecengin termasuk marah-marah ke Cak Lontong, ia tetap cool, tidak demam panggung. Ia Tetap mengeluarkan lawakan-lawakan. Rahasianya sederhana, ia rajin olahraga dan minum vitamin, sebab jika ia sampai sakit demam, ia tak akan tampil di panggung komedi Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun