Sang istri melihat hal itu dengan cemberut. "Kamu selalu begitu. Tidak pernah memahami perasaan dan keinginanku", ujar sang istri.
"Apakah kamu tidak tahu bahwa aku paling tidak suka paha bagian bawah? Kenapa dari dulu kamu selalu memberikannya kepadaku? Kamu sungguh egois, sejak dulu", lanjut sang istri.
Sang istri tidak mengerti bahwa selama ini suaminya selalu berusaha menyenangkan dan menghormati dirinya.Paha ayam bagian bawah adalah menu paling istimewa bagi si suami. Suami mengira, selama ini telah memberikan hal terbaik untuk istri. Ia merasa telah berkorban, bahwa ia tidak menikmati paha bawah --demi menyenangkan sang istri.
Ia tidak pernah tahu bahwa sang istri merasa terpaksa menyantap paha bawah. Sang istri selalu bersungut-sungut saat "dipaksa" menghabiskan dua paha bawah, yang tak disukainya. Sang suami merasa bahagia bahwa ia sudah memberikan bagian terbaik untuk istrinya.
Sayang sekali, mereka tidak pernah berusaha saling mengerti dan saling memahami. Keduanya larut dalam pikiran dan perasaan masing-masing. Keduanya berjuang dalam diri sendiri, memenangkan ego masing-masing. Tak ada yang berusaha memulai untuk saling membuka diri.
Sungguh bukan hal sulit untuk saling mengerti dan saling memahami. Yang diperlukan hanyalah kesediaan untuk membuka diri bersama pasangan. Setiap hari.
Bacaan:
Richard Carlson, Jangan Membuat Masalah Kecil Jadi Masalah Besar, Gramedia, 2022. Halaman 61 - 64.