Benarkah ada peristiwa Umar bin Khathab menuruh anaknya untuk menceraikan sang istri? Benar. Hal ini diceritakan sendiri oleh sang anak, 'Abdullah bin 'Umar ra, "Aku mempunyai seorang istri serta mencintainya dan Umar tidak suka kepada istriku. Kata Umar kepadaku, 'Ceraikanlah istrimu', tapi aku tidak mau.
Umar datang menghadap kepada Nabi saw dan menceritakannya, kemudian Nabi saw berkata kepadaku, 'Ceraikan istrimu'" (HR. Abu Daud, no. 5138; Tirmidzi, no. 1189; dan Ibnu Majah 2088).
Kejadian pada rumah tangga Abdullah bin Umar bin Khathab tersebut dijelaskan oleh Imam Ahmad, bahwa Umar tidak memutuskan sesuatu berdasarkan hawa nafsu. Perlu kualitas orangtua sekelas Ibrahim a.s. atau Umar bin Khathab untuk bisa menyuruh anaknya bercerai.
Mereka adalah orangtua salih, yang sangat takut kepada Allah, berakhlak mulia, tidak mengikuti hawa nafsu. Maka Allah tunjukkan kepada mereka hal-hal benar, sehingga mereka bisa memutuskan dengan benar.
Jawaban Imam Ahmad --"Boleh kamu mentaati orangtua (untuk menceraikan istrimu), jika bapakmu sekualitas Umar bin Khathab, karena Umar tidak memutuskan sesuatu dengan hawa nafsunya"---sangat jelas kita pahami. Sebagai orangtua, jangan menyuruh anak bercerai. Sebab kita tidak sekualitas Umar bin Khathab.
Jika ada masalah pada rumah tangga anak, minta anak untuk menyelesaikan dengan baik-baik. Jangan minta kepada anak untuk menceraikan istri, atau menggugat cerai suami. Dirimu tidak sekualitas Umar bi Khathab, pun tidak sehebat Ibrahim Khalilullah.
ReferensiÂ
Muhammad Abduh Tuasikal, Menceraikan Istri atas Permintaan Orang Tua, Kisah Ismail dan Istrinya, 15 Agustus 2019, https://rumaysho.com