Mohon tunggu...
Cahyadi Takariawan
Cahyadi Takariawan Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis Buku, Konsultan Pernikahan dan Keluarga, Trainer

Penulis Buku Serial "Wonderful Family", Peraih Penghargaan "Kompasianer Favorit 2014"; Peraih Pin Emas Pegiat Ketahanan Keluarga 2019" dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Konsultan Keluarga di Jogja Family Center" (JFC). Instagram @cahyadi_takariawan. Fanspage : https://www.facebook.com/cahyadi.takariawan/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ketika Hidupmu Harus Berjuang

26 November 2020   14:18 Diperbarui: 26 November 2020   14:22 468
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
wydiesti, dokumen pribadi

Mbak Wydi meyakini bahwa musibah memiliki makna yang sangat dahsyat yaitu sebagai penghapus dosa. "Tidaklah sesuatu yang menimpa muslim, baik penyakit biasa maupun menahun, kegundahan dan kesedihan, sampaipun duri yang menusuknya, kecuali Allah akan menghapus kesalahannya dengan semua derita yang dialaminya" (HR. Bukhari).

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah menyatakan, "Musibah itu sendiri dijadikan oleh Allah sebagai sebab penghapus dosa dan kesalahan. Bahkan ini termasuk nikmat yang paling agung. Maka seluruh musibah pada hakikatnya merupakan rahmat dan nikmat bagi keseluruhan makhluk, kecuali apabila musibah itu menyebabkan orang yang tertimpa musibah menjadi terjerumus dalam kemaksiatan yang lebih besar daripada maksiat yang dilakukannya sebelum tertimpa".

Itulah sebabnya, maka Mbak Wydi ingin selalu mendaki sabar, menjemput syukur. Sebab dalam kesabaran ada kesyukuran, dalam kesyukuran ada kesabaran. Mbak Wydi ingin menggapai derajat para salihin salihat, yang menyambut ujian Allah dengan kebahagiaan.

Abu Said ra bertanya, "Ya Rasulullah, siapakah manusia yang paling berat ujiannya?" Rasulullah saw menjawab, "Para nabi, kemudian orang shalih. Sungguh ada diantara mereka yang diuji dengan kemiskinan, sehingga harta yang dimiliki tinggal baju yang dia gunakan. Ada juga yang diuji dengan kutu badan dan rambutnya, sampai kutu itu membunuhnya. Sungguh para nabi dan orang shaleh itu, lebih gembira dengan ujian yang dideritanya, melebihi kegembiraan kalian ketika mendapat rezeki." (HR. Abu Ya'la, Al-Baihaqi dan Al-Hakim).

Sungguh, 'ajaban li amril mu'min! Melalui buku ini Mbak Wydiesti mengajak kita selalu bersabar menghadapi berbagai musibah, sekaligus bersyukur atas kesempatan yang Allah berikan melalui musibah tersebut. Buku ini mengajak kita merasakan bahwa sesungguhnya Allah tengah menyatakan cintaNya, mencurahkan rahmatNya, memberikan maghfirahNya melalui ujian dan cobaan kehidupan.

"Ketika hidupmu harus berjuang. sesungguhnya Allah tengah memberimu kesempatan untuk menjadi pemenang" (Wydiesti, 2020).

Bahan Bacaan

Wydiesti, Mendaki Sabar, Menjemput Syukur, DD Publishing, 2020

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun