Saat kritikan dan celaan sudah dominan, maka kehidupan pernikahan lebih banyak berisi konflik. Saat kehilangan kemampuan regulasi emosi, maka pernikahan lebih rentan mengalami konflik.
Saat tak ada lagi komunikasi yang melegakan, maka pernikahan lebih rentan mengalami konflik. Saat tak ada lagi penghormatan dan penghargaan, maka pernikahan lebih rentan mengalami konflik.
Apabila tengah menghadapi konflik dengan pasangan, ingat, jangan pernah lakukan hal-hal berikut ini.
1. Jangan melakukan kekerasan fisik terhadap pasangan
Walau tengah ada masalah dengan pasangan, berjanjilah untuk tidak memukul, menampar, menendang, meninju, mencakar, serta tindakan kekerasan fisik lainnya. Jangan melukai dan menyakiti fisik pasangan dengan cara atau sarana apapun.
2. Jangan melakukan kekerasan secara psikis terhadap pasangan
Walau tengah emosi karena sedang konflik, berjanjilah untuk tidak memaki, membentak, mengeluarkan sumpah serapah, kata-kata jorok dan kotor, serta tindakan lain yang menyakiti hati dan jiwa pasangan. Jagalah hati dan perasaan pasangan.
3. Jangan melakukan konflik terbuka di depan anak
Jangan pernah melakukan konflik terbuka di depan anak-anak. Hal itu akan menyebabkan munculnya kekecewaan, ketakutan dan trauma dalam kehidupan anak di masa depan mereka.
4. Jangan mengumbar konflik di muka umum
Konflik suami dan istri tidak patut di buka di depan umum. Tindakan seperti ini tidak bijaksana dan tidak dewasa, dan justru semakin memperparah masalah yang tengah terjadi di antara mereka.
5. Jangan cepat-cepat curhat kepada orang lain
Saat tengah konflik dengan pasangan, jangan cepat-cepat curhat kepada pihak lain, apalagi "curhat jalanan" kepada pihak yang tidak berkompeten. Tindakan ini justru semakin memperluas medan konlik, bukan menyelesaikan.
6. Jangan menumpahkan emosi konflik melalui medsosÂ
Saat tengah menghadapi konflik dengan pasangan, hindari menuliskan suasana emosional melalui facebook, twitter, instagram, path dan lain sebagainya. Tindakan tersebut justru menimbulkan perluasan medan konflik.
7. Jangan menjauh dari pasangan
Saat merasakan gejala konflik, jangan menjauh dari pasangan. Justru anda harus semakin mendekat kepada pasangan. Christine Webb, Ph.D dari Emory University menganjurkan, agar jalan-jalan berdua dengan pasangan. Ini akan meredakan konflik.
8. Jangan membiarkan konflik tanpa 'ending' yang melegakan
Yang harus anda lakukan adalah segera duduk berdua untuk mencari penyelesaian masalah yang melegakan. Apapun bentuk 'ending' tersebut, yang penting melegakan kedua belah pihak.