Mohon tunggu...
Cahyadi Takariawan
Cahyadi Takariawan Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis Buku, Konsultan Pernikahan dan Keluarga, Trainer

Penulis Buku Serial "Wonderful Family", Peraih Penghargaan "Kompasianer Favorit 2014"; Peraih Pin Emas Pegiat Ketahanan Keluarga 2019" dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Konsultan Keluarga di Jogja Family Center" (JFC). Instagram @cahyadi_takariawan. Fanspage : https://www.facebook.com/cahyadi.takariawan/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Memandu Arah Rumah Tangga, Seperti Navigator GPS

10 Juni 2019   10:54 Diperbarui: 15 Juli 2019   18:00 500
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi : www.makeuseof.com

"Belok kanan".

"Terus lurus".

Si embak juga memberikan kepastian informasi saat kita telah mengikuti petunjuk GPS, misalnya kalimat;

"Anda berada di route tercepat, anda akan sampai di tujuan pukul 19.05".

Semua diucapkan dengan nada penuh yakin. Maklum yang ngomong mesin. Jadi sudah di-setel dengan intonasi dan nada yang jelas, lugas dan mudah didengarkan. Namun ini memberikan sugesti positif bahwa petunjuk arah yang disampaikan benar-benar akurat dan meyakinkan. Coba bayangkan seandainya kalimat instruksinya seperti ini;

"Saya tidak yakin apakah anda di jalan yang benar untuk mencapai tujuan anda".

"Di depan ada perempatan, namun saya tidak tahu anda harus belok kemana".

Hidup berumah tangga, harus ada arah yang meyakinkan. Maka sejak dari awal menikah, suami dan istri harus merumuskan tujuan, apa yang hendak dicapai dalam kehidupan berumah tangga. Setelah tujuan dirumuskan, maka semua langkah harus ditempuh dengan petunjuk yang meyakinkan dan pasti.

Suami sebagai kepala rumah tangga jangan memberikan arahan yang membingungkan anggota keluarga. Misalnya, ada perbedaan antara instruksi yang diucapkan dengan contoh perbuatan yang dilakukan. Hal seperti ini akan membingungkan. Demikian pula ketika petunjuk arah yang disampaikan berlawanan dengan tujuan yang hendak dicapai, pasti akan sangat membingunkan. Tujuannya ke surga, namun instruksi yang diberikan malah menuju neraka.

Maka suami sebagai kepala rumah tangga harus memberikan contoh yang benar, demikian pula istri harus memberikan contoh yang benar. Dengan demikian, semua anggota keluarga yakin dan tenang bahwa arah perjalanan mereka sudah on the track menuju tujuan utama hidup berumah tangga, yaitu surga.

Selalu Fokus Melihat ke Depan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun