Uber menggunakan miliaran lokasi GPS, dan mengaturnya menjadi blog visualisasi data yang memetakan semuanya. Hal ini barulah permulaan, dan Uber akan terus menggunakan alat-alat ini untuk memperluas layanannya dan menciptakan pengalaman pelanggan yang lebih baik.
Pemanfaatan big data dan geolokasi yang sedang dikembangkan untuk perluasan dan masa depan teknologi adalah dengan mobil self-driving. Mobil self-driving telah menghadapi banyak tantangan. Salah satu tantangan itu adalah bagaimana menentukan dengan tepat lokasi mobil dan membantunya memahami apa yang sedang terjadi di lokasi itu dan bagaimana meresponsnya. Salah satu jawabannya bisa saja dengan geolokasi.
Geolokasi membantu perusahaan mobil self-driving menggunakan peta digital untuk mobil untuk memahami lokasi kendaraan dan benda lain untuk membantu mereka mengemudi. Peta digital ini membantu komputer mobil memahami setiap situasi yang dihadapinya.
Mobil self-driving dan Uber menggunakan big data dan geolokasi untuk membantu teknologinya. Tidak dapat dihindari bahwa akan banyak perusahaan lain memanfaatkan teknologi ini untuk alasan yang sama.
Mobil self-driving mungkin merupakan tujuan jangka panjang untuk dicapai, tetapi Indonesia sendiri sudah menjadi salah satu pasar media sosial, marketplace daring, dan aplikasi ride-sharing terbesar di dunia. Dengan adanya Grab, Gojek, dan Tokopedia yang menguasai sebagian besar pasar digital di Indonesia, tentu dibutuhkan alat analitik big data yang mumpuni untuk bisa membantu aplikasi-aplikasi ini atau bahkan menjadi pesaingnya.
Adalah Paques yang merupakan salah satu pelopor analitik big data di Indonesia. Dengan konsep smart data lake, Paques mampu memroses data dalam bentuk orisinilnya tanpa diubah terlebih dahulu. Konsep FAST PROCESSING yang diusung Paques juga menunjukkan bahwa software ini mengutamakan kecepatan dan mampu memroses data secara real-time sehingga meningkatkan efisiensi dan memotong biaya operasional perusahaan.
Kendala Geolokasi
Walaupun geolokasi dapat menawarkan perusahaan dan individu pengalaman yang lebih besar dan alat untuk membantu ekspansi, ada banyak kekhawatiran dengan geolokasi. Kekhawatiran ini antara lain bahwa pelacakan lokasi terjadi setiap saat ketika menggunakan aplikasi tertentu pada smartphone. Bahkan ketika aplikasi tidak secara khusus digunakan, pelacakan lokasi akan tetap dilakukan.
Privasi adalah salah satu masalah terbesar yang ditimbulkan oleh pelacakan lokasi. Salah satu cara untuk memadatkan invasi privasi adalah dengan menonaktifkan akses ke pengaturan lokasi ponsel. Bahkan jika semua layanan lokasi dinonaktifkan, masih ada kemungkinan untuk melacak lokasi pengguna ketika mereka menggunakan aplikasi tertentu.
Dengan semua teknologi baru, muncul kekhawatiran. Jika masalah ini ditangani, perusahaan dan individu dapat memanfaatkan geolokasi dan big data tanpa khawatir. Lalu, hasil yang didapatkan akan sangat sepadan.
