Pekalongan, Jawa Tengah - Mahasiswa Universitas Negeri Semarang- Minyak jelantah biasanya sering terbuang begitu saja, tapi di tangan kreatif mahasiswa KKN UNNES GIAT 12, benda yang sering dianggap tidak berguna ini justru dapat dimanfaatkan sebagai lilin aromaterapi yang cantik, wangi, dan bernilai jual yang tinggi.Bertempat di rumah Ibu Kadus Dukuh Kramean, Desa Kutorejo, para mahasiswa mengajak ibu-ibu PKK untuk belajar mengolah minyak jelantah menjadi lilin aromaterapi yang tak hanya indah dipandang, tapi juga punya potensi bisnis menjanjikan. Â Ibu-ibu PKK tampak antusias mengikuti setiap tahap pembuatan lilin, mulai dari proses pemanasan minyak jelantah, pencampuran bahan, hingga menambahkan pewarna dan aroma pilihan.
"Biasanya minyak jelantah langsung dibuang, padahal kalau diolah bisa jadi produk bernilai jual," ujar salah satu mahasiswa KKN. Â
Dengan bahan sederhana seperti minyak jelantah yang sudah dicampur arang aktif dan didiamkan selama 24 jam, palm wax, pewarna, dan essens aromaterapi, terciptalah lilin-lilin cantik yang tidak hanya memperindah ruangan, tetapi juga memberikan aroma menenangkan. Produk ini bahkan berpotensi menjadi peluang usaha rumahan bagi ibu-ibu PKK.
Selain mempraktekan lilin aromaterapi dari minyak jelantah, kami mengajarkan caranya branding dan mempromosikan lewat media sosial dari mulai tips pemilihan pewangi, hingga ide kemasan dan logo produk beserta logo kemasan yang menarik dibagikan agar pengetahuan ini bisa menjangkau masyarakat luas dan menginspirasi wirausaha baru.
Kegiatan ini menjadi bagian dari misi UNNES sebagai kampus konservasi, menggabungkan kepedulian lingkungan dengan pemberdayaan ekonomi masyarakat. Dari dapur sederhana, ibu-ibu PKK kini memegang resep untuk mengubah limbah menjadi peluang cuan. Â
Melalui kegiatan ini, KKN UNNES GIAT 12 tidak hanya mengajak masyarakat mengolah limbah, tetapi juga menumbuhkan kesadaran akan pentingnya inovasi berbasis lingkungan. Lilin aromaterapi dari minyak jelantah ini menjadi bukti bahwa kreativitas dan kepedulian bisa berjalan beriringan, menghasilkan manfaat ekonomi sekaligus menjaga kelestarian alam.
Dari jelantah jadi cahaya, dari limbah jadi peluang - ide sederhana ini membuka jalan bagi usaha kreatif ramah lingkungan. Â