Mohon tunggu...
Rival Pahrijal
Rival Pahrijal Mohon Tunggu... Lainnya - Masih Pelajar

Long life learning

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Beginikah Rasanya Dapat NIM Meski di Kampus Swasta?

23 Juni 2021   06:57 Diperbarui: 23 Juni 2021   09:17 252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dua hari yang lalu, sore hari tepatnya, aku menanti pengumuman jadwal daftar ulang untuk mahasiswa baru di salah satu kampus swasta di Sukabumi. Btw, gak ada kampus negeri di Sukabumi, hehe.

Nah, aku lolos beasiswa di kampus tersebut. Beasiswa Bupati 2021 tepatnya. Aku mengikuti seleksi beasiswa itu sejak bulan Maret lalu, diawali dengan daftar, tes, pengumuman, peresmian, hingga daftar ulang kemarin. Total seribuan lebih yang mendaftar, hanya sekitar 150an orang saja yang lolos, dan, alhamdulillah, aku termasuk dalam 150 orang tersebut.

Dari segi akademis, aku termasuk kategori baik dan punya kemungkinan lolos di PTN. Tapi beberapa hari sebelum pendataan siswa yang hendak mengikuti SNMPTN di sekolah, aku jatuh sakit. Akibatnya aku tidak ikut SNMPTN dan memutuskan menunda rencanaku untuk kuliah dengan bekerja. 

Beberapa hari setelah itu, seorang teknisi lab di sekolahku memberitahu bahwa ada beasiswa di salah satu universitas di Sukabumi. Daftarnya gratis, itu yang menjadi hal kedua yang menjadi alasanku mengejar beasiswa ini setelah hasratku untuk melanjutkan pendidikan. Sedangkan beberapa teman yang lain mengejar mimpinya untuk masuk PTN.

Alhamdulillah, serangkaian tes yang aku jalani membuahkan hasil manis. Aku lolos seleksi dan dinyatakan diterima di kampus tersebut. Ya, meski kampus swasta, aku tetap bangga atas pencapaian tersebut. Betapa tidak, aku bisa lolos dan menyingkirkan setidaknya 900an kandidat lain yang mengikuti seleksi itu. 

Setelah menunggu kurang lebih dua bulan, tiba masanya untuk daftar ulang. Jujur, aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan ketika daftar ulang. Sore itu, admin kampus akhirnya memberitahu jadwal daftar ulang khusus untuk penerima beasiswa bupati tahun 2021. Aku dijadwalkan untuk daftar ulang di hari Senin, 21 Juni 2021 kemarin. Aku bersiap dengan mempersiapkan berkas-berkas yang diperlukan. Selain itu, aku juga memilih baju yang rapi untuk dipakai ke kampus. Maklum, kesan pertama, harus terlihat rapi dan ganteng, hehe. 

Pagi pukul setengah tujuh aku berangkat. Dari rumah, aku harus naik dua angkot untuk tiba di kampus. Angkot pertama adalah angkot jurusan Cikidang-Cibadak lalu dilanjutkan dengan angkot kedua yang berwarna biru muda jurusan Cibadak-Cisaat. 

Turun dari angkot, aku langsung disambut gedung kampus yang konon keren itu. Tinggi menjulang, elegan, modern, dan keren. Suasana kampus masih sepi, belum terlihat gerak-gerik mahasiswa beralmamater ungu di sana. Baru beberapa motor dan mobil saja terparkir rapi di parkiran dekat kantin.

Ada dua gedung di sana, gedung A dan gedung B. Untuk daftar ulang, aku harus menemui resepsionis kampus di gedung A. Tapi masalahnya adalah aku tidak tahu yang mana gedung A dan gedung B. Apakah gedung yang baru, yang lebih besar, ataukah gedung lama yang berukuran lebih kecil namun memiliki tinggi yang tak jauh berbeda. Dalam kebingungan itu, aku memutuskan bertanya ke satpam. Satpam dengan ramah memberitahu bahwa gedung A adalah gedung lama sembari menunjukan gedungnya. 

Aku berterima kasih dan begegas masuk ke gedung itu. Begitu masuk, aku disuguhi pemandangan yang biasa saja. Deretan kursi tunggu yang teronggok kosong di dekat dinding, lalu meja resepsionis di sebelah kanan pintu masuk, di samping meja itu ada ruangan, lift, dan toilet. Tidak istimewa karena tak ada hal baru di sana. Aku berharap menjumpai deretan buku di ruangan itu, namun ternyata perpustakaan sudah pindah ke lantai enam. 

Aku mendatangi meja resepsionis dan bertanya terkait daftar ulang untuk mahasiswa baru jalur beasiswa bupati dan aku disuruh untuk menunggu karena ternyata ada mahasiswa baru yang lebih dahulu datang dan sedang dilayani. Aku mengiyakan dan duduk di bangku samping kanan meja resepsionis. Niatnya adalah untuk mengantisipasi kalau-kalau ada mahasiswa baru lain datang dan menyerobot giliranku. Kalau dekat kan enak, tinggal melangkah saja, pikirku. 

Lama menunggu, mungkin lebih dari satu jam. Aku mengira bahwa mahasiswa baru yang pertama daftar ulang itu memiliki masalah di berkas-berkas yang ia bawa. Mungkin ada ketidakcocokan data atau sebagainya, pikirku. 

Seorang mahasiswa baru datang bersama orang tuanya-mungkin, dan duduk di bangku yang bersebrangan dengan bangku yang aku duduki. Aku berniat menyapa mereka, barangkali anaknya bisa menjadi teman dekatku setelah masuk perkuliahan nanti. Namun hal itu urung aku lakukan karena nampaknya mereka sedanh dalam obrolan yang mengasyikan. Jadilah aku merasa sendirian tanpa teman di sana. 

Detik demi detik terus berlalu, akhirnya aku dipanggil untuk maju ke meja resepsionis. Dengan segera aku menghampirinya lalu duduk rapi di hadapannya. Aku diminta mengeluarkan berkas-berkas daftar ulang. Lalu ia mencocokan data di berkas tersebut dengan data yang kuupload di situs penerimaan mahasiswa baru ketika aku mendaftar beberapa bulan lalu. 

Alhamdulillah, cocok. Aku dijelaskan bahwa mulai sekarang aku sudah memiliki NIM yang bisa aku gunakan untuk akses ke program-program belajar kampus nantinya, aku juga diberi email yang khusus untuk urusan kampus, lalu dijelaskan mengenai biaya yang harus segera aku lunasi, juga sistem informasi akademik kampus yang sudah bisa kuakses. 

Aku juga diarahkan untuk mencoba masuk ke akun mahasiswaku, begitu aku masuk, aku disambut dengan tulisan yang cukup menyentuh hatiku. 

"Selamat Siang Kak RIVAL PAHRIJAL. Kakak sekarang ada di semester 1. Semangat belajar terus ya. " Huuuhh luar biasaaaaa.....

Setelah itu aku diarahkan untuk difoto dengan memakai almamater yang dipinjamkan kepadaku. Jepret. Sekali foto saja bagiku cukup. Meski aku tidak terlalu suka dengan hasilnya, tapi aku tidak mempermasalahkan hal itu. 

Setelah selesai, aku berkenalan dengan dua teman baruku. Berbincang terkait latar belakang masing-masing yang menyebabkan kita terdampar di gedung ini. Menakjubkan, itu pengalaman yang luar biasa buatku. Berkenalan dan bertegur sapa sekaligus bercerita cukup lama dengan orang baru ternyata menyenangkan. 

Begitulah, dengan bergantinya statusku dari siswa menjadi mahasiswa dan dari NIS menjadi NIM, aku merasa bahagia sekaligus bangga. Meskipun ini adalah kampus swasta di kota yang bisa dibilang kecil. Aku berambisi untuk nantinya bisa bersaing dengan mahasiswa-mahasiswa lain di PTN. Mengubah pandangan sebelah mata yang sering ditujukan pada kampus swasta. Serta dapat membawa nama baik diriku, keluargaku, kampusku, dan kotaku di kancah nasional bahkan internasional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun