Mohon tunggu...
Pahliyani
Pahliyani Mohon Tunggu... Freelancer - Hamba Tuhan

Menyukai melamun yang ditemani kopi dan musik, lalu tidak memikirkan apa-apa tentang dunia.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Terkadang yang Bikin Pekerjaan Terasa Berat adalah Pikiran Sendiri

27 Februari 2024   12:09 Diperbarui: 27 Februari 2024   12:23 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Bing AI

Dalam hiruk pikuk kehidupan modern, banyak di antara kita yang terjebak dalam rutinitas pekerjaan yang tampaknya tak pernah berakhir. Jam kerja yang panjang, tuntutan untuk selalu produktif, dan tekanan untuk mencapai target seringkali membuat kita merasa terbebani. Namun, jika kita berhenti sejenak dan merenung, tidak jarang kita akan menemukan bahwa pekerjaan kita sebenarnya tidaklah sesulit yang kita bayangkan. Yang seringkali membuat pekerjaan terasa berat adalah pikiran kita sendiri.

Pikiran kita memiliki kekuatan yang luar biasa dalam membentuk persepsi kita terhadap realitas. Ketika kita terus-menerus menekankan kepada diri sendiri betapa beratnya suatu pekerjaan, pikiran kita akan terprogram untuk mempercayainya. Ini bukan berarti bahwa kita harus mengabaikan realitas atau menafikan kesulitan yang ada. Namun, sering kali, kunci untuk melewati kesulitan adalah dengan mengubah cara kita memandangnya.

Mengambil pendekatan yang lebih santai terhadap pekerjaan tidak berarti kita menjadi kurang serius dalam menjalankan tanggung jawab. Sebaliknya, ini tentang menemukan keseimbangan antara bekerja keras dan menjaga kesehatan mental. Ini tentang mengizinkan diri kita untuk menikmati prosesnya, bukan hanya fokus pada hasil akhir. Dengan cara ini, kita tidak hanya menjadi lebih produktif tetapi juga lebih bahagia dan puas dengan pekerjaan kita.

Salah satu cara untuk mengadopsi pendekatan ini adalah dengan praktik mindfulness atau kesadaran penuh. Ini melibatkan menjadi sepenuhnya hadir dan terlibat dengan saat ini, tanpa membiarkan pikiran kita teralihkan oleh kekhawatiran tentang masa depan atau penyesalan tentang masa lalu. Ketika kita menerapkan mindfulness ke dalam pekerjaan kita, kita mulai melihat tugas-tugas yang dihadapi dengan perspektif baru. Kita belajar untuk menghargai proses kerja itu sendiri, menemukan kepuasan dalam pencapaian kecil, dan merayakan kemajuan daripada hanya hasil akhir.

Selain itu, penting juga untuk mengembangkan sikap positif terhadap tantangan. Setiap pekerjaan pasti memiliki aspek-aspek yang kurang menyenangkan. Namun, dengan memandang tantangan sebagai kesempatan untuk belajar dan tumbuh, kita dapat mengubah pengalaman yang sebelumnya terasa berat menjadi sesuatu yang berharga dan memuaskan.

Menemukan hobi atau kegiatan di luar pekerjaan yang kita nikmati juga dapat membantu meningkatkan cara kita melihat pekerjaan kita. Ketika kita memiliki sesuatu yang ditunggu-tunggu setelah jam kerja, kita cenderung memiliki energi dan motivasi lebih dalam bekerja. Hobi tersebut tidak hanya berfungsi sebagai pelarian dari stres, tetapi juga sebagai pengingat bahwa hidup kita lebih dari sekadar pekerjaan.

Pada akhirnya, mengubah cara kita memandang pekerjaan bukanlah tentang menghindari tanggung jawab atau mengambil jalan pintas. Sebaliknya, itu tentang menemukan kegembiraan dan kepuasan dalam pekerjaan yang kita lakukan. Dengan membawa santai dan menikmati setiap momen, kita tidak hanya membuat pekerjaan terasa lebih ringan tetapi juga meningkatkan kualitas hidup kita secara keseluruhan. Karena, pada akhirnya, bukanlah beban pekerjaan yang menentukan kebahagiaan kita, melainkan cara kita memandang dan mengelola beban tersebut.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun