Mohon tunggu...
Gunawan Paggaru
Gunawan Paggaru Mohon Tunggu... profesional -

jangan jadi penonton, tapi jadi pelaku. menjadi pelaku maka harapan akan adanya perubahan sangat besar.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kader Partai Perlu Belajar Loyalitas Pada Rustriningsih

24 April 2013   00:15 Diperbarui: 24 Juni 2015   14:43 491
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13667372301095668538

Pascarekomendasi calon Gubernur & Wakil Gubernur Jawa Tengah dari PDI-P jam 19.00 WIB.  tanggal 5 Maret 2013 dimana rekomendasi PDI-P tidak jatuh pada Rustriningsih, maka pupuslah harapan Srikandi Jawa Tengah ini untuk maju mencalonkan diri sebagai Gubernur Jawa Tengah. Terjadi 3 jam sebelum penutupan pendaftaran calon di KPUD Jateng.

Nama Rustriningsih pun menghiasi hampir seluruh media cetak lokal mapun nasional, media on line, sosial media dan bahkan menjadi bahan diskusi masyarakat di Jawa Tengah, baik di warung kopi, kantor maupun di rumah-rumah.  Rasa kecewa pun terus disampaikan lewat telpon, SMS, dan bahkan berdatangan untuk terus menyemangati, memberi dukungan dan bahkan ada juga yang menyesalkan kenapa Rustriningsih tidak menerima pinangan partai-partai menengah.

Banyak pengamat mengatakan bahwa rekomendasi PDI-P yang diturunkan dimenit-menit terakhir adalah ujian loyalitas Rustriningsih terhadap partainya dan sekaligus menghadang agar Rustriningsih tidak maju. Jika ukurannya hanya tidak maju dengan partai lain Rustriningsih tidak lagi diragukan loyalitasnya.

Ternyata tidak berhenti ujian itu. Dan inilah ujian yang paling berat buat Rustriningsih. Setelah dihempaskan, dianggap tidak layak untuk diberi rekomendasi, ternyata dibutuhkan oleh partai yang menghempaskannya untuk memenangkan calon yang dianggap lebih layak. Ironis memang.

Rustriningsih dengan tegas menyatakan tidak.

Sehubungan dengan gencarnya pertanyaan yang saya terima, yang menanyakan kepada diri saya; Soal Siapa yang akan saya Dukung dalam Pilgub Jateng nanti Untuk itu perlu dijelaskan hal-hal penting dan prinsip, agar seluruh masyarakat mendapatkan informasi yang jelas tentang sikap saya, dengan harapan masyarakat tidak dibikin bingung oleh berbagai informasi tidak benar yang banyak beredar.

Untuk pilihan gubernur yang akan datang, dengan berpijak pada kenyataan yang terjadi saat ini, dukungan saya lahir batin, sepenuhnya akan saya persembahkan kepada Seluruh Rakyat Jawa Tengah, dengan harapan dan doa, agar seluruh Rakyat Jawa Tengah tampil sebagai Pemenang dalam mempertahankan hak-miliknya, yang berupa cita-cita luhur Jawa Tengah yang Bersih, Mandiri dan Berkemajuan. Apa yang terjadi pada diri saya sebagai Rakyat Yang Berjuang, dan kemudian keputusan serta sikap saya, saya berharap kepada semua fihak yang terkait, hendaknya dapat membaca secara jelas, bahwa dukungan dan loyalitas saya sebagai Rakyat Yang Bejuang, tidak akan saya berikan untuk tujuan-tujuan yang bertolak-belakang bahkan nyata-nyata bersifat anti dengan intisari Cita-cita Perjuangan mewujudkan Jawa Tengah yang Bersih, Mandiri dan Berkemajuan. Hari ini saya nyatakan, saya, Rustriningsih, menyatakan dengan tegas untuk kesekian kalinya, bahwa dalam Kamus Perjuangan Rustriningsih tidak ada kata menyerah pada setiap hambatan dan rintangan. Saya cinta perdamaian tapi saya lebih cinta kemerdekaan.”

Sebagai pemimpin, adakah loyalitas lain yang jauh lebih mulia selain loyal pada rakyat? Saya pribadi menyatakan tidak. “Semoga pembaca sepaham dengan saya”. Release Rustriningsih di atas sangat jelas bahwa dia hanya Loyal pada cita-cita rakyat, dan jika Rustriningsih melakukan apa yang dinginkan oleh partainya, dengan serta merta memobilisasi dukungan untuk pemenangan, maka dia menghianati prinsipnya sendiri yaitu cinta kemerdekaan. Inilah loyalitas Rustriningsih dan kita perlu belajar tentang loyalitas padanya.

Rustriningsih telah menunjukkan bagaimana menempatkan loyalitasnya. Saat loyalitasnya dibutuhkan oleh partai meskipun pahit dia tetap memilih tidak maju jika harus menggunakan kendaraan lain. Begitu juga saat rakyat membutuhkan loyalitasnya, maka Rustriningsih pun juga dengan tegas memilih tidak memobilisasi dukungan unuk pemenangan salah satu calon.

Elit PDI-P tentu saja tidak senang dengan sikap Rustriningsih karena sangat tidak menguntungkan untuk PDI-P maupun calon yang diusungnya. Tapi sebaliknya Rakyat senang dengan sikap Rustriningsih meskipun tidak mendapat keuntungan darinya, tapi paling tidak mereka merasa dihargai, karena hak dan kecerdasannya di merdekakan. Sekali lagi, kita perlu belajar loyalitas pada Rustriningsih.

Salam Merdeka..!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun