Mohon tunggu...
padma malikahani
padma malikahani Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance Content Writer

Hidup Seperti Larry

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

5 Penyebab Demotivasi pada Karyawan dan Cara Menghindarinya

16 Juli 2024   22:49 Diperbarui: 16 Juli 2024   23:04 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
demotivation/freepik.com

Rutinitas kerja yang terus berulang dapat menyebabkan sebagian karyawan merasa jenuh dan bosan. Seringkali perasaan  ini tidak teratasi dengan baik sehingga berhujung pada penurunan kinerja dan semangat dari karyawan.

Kondisi ini kerap kita kenal dengan ungkapan "Demotivasi", yang dalam istilahnya diartikan dengan suatu perasaan dimana kita merasa lelah, putus asa, kehilangan semangat dan antusiasme untuk bekerja  bahkan hingga merasa  ingin menyerah untuk melakukan suatu hal atau pekerjaan. 

Demotivasi ditimbulkan oleh berbagai hal seperti perasaan tidak maksimal dalam melakukan pekerjaan, penurunan minat terhadap tugas yang dikerjakan, stress, rasa  kurang percaya diri, hingga bosan. Demotivasi yang tidak teratasi dapat berhujung pada keinginan seseorang untuk menyerah pada tujuan mereka sepenuhnya. 

Untuk menghindari munculnya berbagai hal tersebut, maka perlu untuk mengetahui 5 penyebab demotivasi pada karyawan:

1. Tidak ada perkembagan karir

Tidak adanya jenjang karir dan peluang perkembangan diri dapat meyebabkan karyawan merasa stuck dan kehilangan semangat dalam bekerja. Hal ini terjadi karena karyawan merasa jenuh dengan keseharian yang terus berulang, apalagi dipicu dengan tuntutan kerja terlalu tinggi sehingga mereka merasa tidak diapresiasi pekerjaannya dan acapkali dianggap  sebagai pekerja bukan karyawan.

2. KPI yang tidak realistis

Key Performance Indicator (KPI) merupakan alat ukur kinerja karyawan yang digunakan untuk mengukur seberapa baik performa karyawan dalam mecapai sasaran dan tujuan yang ditetapkan perusahaan. KPI tidak realistis dapat menjadi faktor demotivasi pada karyawan, karena target kerja dan hasil kinerja karyawan menjadi  tidak terukur degan baik. KPI yang realistis juga dapat menentukan jumlah gaji sepadan yang pantas didapatkan oleh karyawan.

3. kerja toxic

Lingkungan kerja toxic disebabkan karena banyak hal seperti sistem kerja yang kaku, sering terjadi konflik antar karyawan, tim tidak suportif, penerapan Komunikasi searah, perasaan Kurang nyaman dengan atasan, dsb.

Berbagai hal tersebut dapat menyebabkan suasana kerja menjadi negatif dan munculya perasaan  badmood dalam bekerja sehingga berhujung pada timbulnya gejala demotivasi. Lingkungan kerja toxic juga dapat dipengaruhi karena faktor karyawan mudah baper, budaya kerja kantor belum terbentuk atau merasa tidak cocok dengan budaya kerja yang ada.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun