Mohon tunggu...
Saprudin Padlil Syah
Saprudin Padlil Syah Mohon Tunggu... profesional -

Visit me on padlilsyah.wordpress.com I www.facebook.com/Padlil I\r\n@PadlilSyah

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sukun dan "Devide et Impera" (7)

18 Oktober 2018   09:35 Diperbarui: 19 Oktober 2018   08:01 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

***

"Hasan dan Ahsan, Bah," jawab Sukun singkat.

"Coba jelaskan!" Abah seperti penguji skripsi saja.

"Metode apapun dalam berdakwah tidak mengejar pada hasil. Metode dakwah dalam Islam menekankan pada proses. Oleh karenanya diingatkan dalam ayat tersebut bahwa prosesnya harus baik, lebih baik dan terbaik. Itulah hasan dan ahsan. Cara-cara yang digunakan harus baik. Tidak ada dakwah dengan melalui proses mengelabui apalagi menjatuhkan harga diri yang diajak." Panjang lebar Sukun mengutarakan pemahamannya tentang makna hasan dan ahsan dalam ayat tersebut.

Abah tersenyum. Semilir angin menjelang magrib menggerakan ranting dan dedaunan yang tampak ikut manggut-manggut mendengar penjelasan Sukun. Tonggeret-tonggeret berhenti berteriak-teriak seolah terpesona. Namun senja yang menumpahkan keindahannya untuk memberikan apresiasi kepada Sukun seolah tenggelam dalam pelukan magrib.

Suara adzan mulai terdengar dari satu masjid. Tiga detik berikutnya menyusul tiga adzan. Detik kelima berlalu, kampung Ciseupan didekap oleh alunan suara mengagungkan pemilik semesta. Abah segera bangun dari peraduannya. Sukun membereskan dulu gelas kopi untuk menyusul Abah.

***

"Sekarang izinkan saya mengakhiri sesi paparan saya. Mohon moderator mengawal acara diskusi ini." Ucap Sukun sambil melihat moderator, "Aspirasi politik harus diperjuangkan dengan serius. Tapi santai adalah kunci kemenangan. Sekian. Saya kembalikan acaranya kepada moderator."

Tepuk tangan berlarian dan berterbangan bahkan menabrak dinding-dinding dan atap ruangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun