Mohon tunggu...
Sahyul Pahmi
Sahyul Pahmi Mohon Tunggu... Penulis - Masih Belajar Menjadi Manusia

"Bukan siapa-siapa hanya seseorang yang ingin menjadi kenangan." Email: fahmisahyul@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Berhentilah Menangis Adikku

26 April 2016   12:37 Diperbarui: 26 April 2016   14:15 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi

Setiap hari air matamu tumpah
di papan berdebu
rumah kita
kesedihanmu meraung-raung
menembus pintu tetangga
setiap pulang sekolah
wajahmu mendung berwarna kelabu
dugaanku engkau bersedih karena Ibu
yang bertahun-tahun
berselimut obat dokter di tempat tidurnya
dugaanku engkau bersedih
karena Ayah terlalu cepat
mengibarkan sayapnya
keatas sana
di pangkuan Sang Pencipta
berhentilah menangis adikku
di sakuku ada recehan kasih sayang
belanjakanlah untuk kebahagiaanmu
jika itu dapat mengobatinya
engkau tak mau menerimanya
engkau tak mau mengambilnya
lantas apa yang membuatmu
bersedih adikku?
"kak aku bersedih bukan kerana Ayah dan Ibu. tetapi, karena

aku tak bisa membantumu, mengurusi rumah sendirian"

aku hanya tersenyum dik, jika aku tidak mengerjakan itu

aku tak pantas disebut anak dari Ibu dan Ayah kita"

sumber foto

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun