Mohon tunggu...
Anak Tansi
Anak Tansi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Seorang perantau yang datang ke ibu kota karena niat ingin melihat dunia lebih luas dari Jakarta

Seorang perantau yang datang ke ibu kota karena niat ingin melihat dunia lebih luas dari Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Airlangga Hartato dan Instrumen Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

5 Maret 2024   15:35 Diperbarui: 5 Maret 2024   15:37 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Indonesia terus membuka peluang kerjasama dengan banyak negara secara bilateral maupun multilateral.   Kerjasama tersebut dilaksanakan melalui sejumlah instrumen yang tujuan utamanya adanya meningkatkan PDB nasional ke angka 20 ribu dolar sebagai bench mark untuk masuk dalam jajaran negara berpenghasilan  tinggi sekaligus maju. Kerjasama yang pada tujuan akhirnya adalah untuk mencapai target besar yakni Indonesia Emas 2045.

Upaya tersebut dilakukan melalui sejumlah inisiatif ke dalam dan luar negeri. Untuk domestik,kebijakan yang diambil ada dalam bentuk penguatan integrasi ekonomi secara lintas batas sebagai motor utama dalam penerapan strategi pertumbuhan. Sedangkan ke luar, Indonesia turut ambil bagian dalam sejumlah kesepakatan, kerjasama maupun bergabung dalam organisasi negara-negara yang secara postur ekonomi sudah jauh lebih besar sekaligus modern.

"Untuk itu, Indonesia membuka diskusi aksesi dengan OECD dan CP-TPP, mempercepat kesepakatan dengan Uni Eropa serta terlibat aktif pada Indo Pacific Economic Framework for Prosperity (IPEF). Instrumen-instrumen ini memberikan peta jalan yang komprehensif untuk meningkatkan investasi berkualitas dan pertumbuhan yang didorong oleh ekspor serta akan membuka kerja sama dan akses pasar ke blok-blok ekonomi besar," kata  Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat bertemu dengan para pelaku usaha Indonesia dan Australia dalam Dialog dan Resepsi Bisnis di Park Hyatt Melbourne pada Selasa (5/3/2024).

Kesempatan tersebut sejatinya sudah dimiliki negara ini, karena secara geopolitik, letak geografis yang dimiliki menjadikan Indonesia sebagai pemeran penting dalam kerjasama regional. Hal tersebut tak lain karena t  50 persen perdagangan di kawasan  ASEAN  datang dari Indonesia, dengan jumlah populasinya yang juga lebih dari separo total 11 negara anggotanya.""Kami adalah negara dengan perekonomian kepulauan yang luas dan terletak di jantung jalur perdagangan global, dengan bonus demografi menempatkan Indonesia sebagai pintu gerbang menuju ASEAN," ujar Menko Airlangga.

Terkait dengan negara tetangga  yang terletak di selatan benua tersebut, Airlangga menyebut bahwa negara ini telah menjadi mitra penting Indonesia. Pada tahun 2023, Foreign Direct Investment  (FDI) Australia di Indonesia tumbuh sebesar 4,0% atau setara USD 545,2 miliar, dengan jumlah proyek yang terlibat meningkat signifikan yaitu 200,6%. Secara total, Australia berada di peringkat 10 dari 168 negara yang berinvestasi di Indonesia dan kontribusinya mencakup 1,1% dari total FDI (USD 50,268 miliar) pada tahun 2023.

Untuk itu, di depan para pengusaha dan birokrat yang hadir dalam pertemuan itu, Airlangga mendorong agar kolaborasi antar kedua negara terus ditingkatkan, utamanya pada sektor-sektor penting. Kolaborasi yang tujuan khususnya adalah untuk pembukaan kerjasama dalam  rantai nilai energi dan pertanian berkelanjutan, kendaraan listrik dan manufaktur teknologi, pendidikan, pemanfaatan potensi sumber daya maritim, termasuk pengembangan Proyek Ibu Kota Negara (IKN) Baru.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun