Mohon tunggu...
Anak Tansi
Anak Tansi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Seorang perantau yang datang ke ibu kota karena niat ingin melihat dunia lebih luas dari Jakarta

Seorang perantau yang datang ke ibu kota karena niat ingin melihat dunia lebih luas dari Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Airlangga Hartarto Bicara Keuntungan Indonesia Gabung OECD

18 September 2023   12:03 Diperbarui: 18 September 2023   12:36 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Data dari sejumlah lembaga internasional maupun badan dunia seperti PBB menyebut bahwa Indonesia membuka  peluang untuk masuk dalam daftar negara dengan pendapatan menengah dan atas. Kesempatan itu terbuka menyusul situasi positif pertumbuhan eknomi yang dicapai dalam dua tahun terakhir, ditambah berbagai upaya laian yang telah dilakukan pemerintah dalam mempertahankan kondisi ekonomi di tengah gejolak politik global yang justru berdampak buruk ke banyak negara di dunia. 

Peluang untuk masuk negara  berpendapatan menengah itu diperkirakan bisa tercapai pada tahun 2045 dengan sejumlah indikator berikut. Mulai dari nominal PDB sebesar USD9.8 triliun dengan GNI per kapita USD30.300 dan kontribusi manufaktur ditargetkan mencapai 28% dengan serapan tenaga kerja sebesar 25,2%."Pada pertemuan dengan OECD beberapa waktu lalu, 38 negara anggota OECD menyambut baik dan mendukung keinginan Indonesia untuk bergabung ke dalamnya. 

Indonesia butuh untuk harmonisasi regulasi dengan lebih dari 200 standar yang ditetapkan oleh OECD. Ini bukan pekerjaan yang mudah, tentunya membutuhkan peran dari para stakeholder termasuk ekonom yang tergabung dalam ISEI," kata Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat  menyampaikan pidato secara virtual dalam Seminar Nasional ISEI 2023, Jumat (15/09).

Menurut Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, jalan  ke arah demikian saat ini sudah berada di jalur yang tepat, karena dari berbagai indikator ekonomi yang ada saat ini semuanya memperlihatkan sinyal positif. Seperti PMI pada Agustus 2023 yang mmencapai 53,9 dan menjadi angka ekspansif dalam kurun waktu 24 bulan secara beruntun. Indikator yang juga menjadi prospek positif bagi ekonomi nasional di masa depan disamping juga sebagai landasan kuat dalam pencapaian target RPJN 2024-2045 dan masuk kategori negara maju.

Kesempatan itu semakin terbuka menyusul adanya peluang untuk  bergabung dalam OECD  atau Lembaga  Kerjasama dan Pembangunan Ekonomi (Organisation for Economic Co-operation and Development atau OECD). Sebuah organisasi internasional yang berdiri tahun 1961  dan bertujuan untuk mengkoordinasikan kebijakan ekonomi, mempromosikan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, meningkatkan kesejahteraan sosial, dan mendukung perdamaian dan keamanan di seluruh dunia. 

Salah satu modal besar dari dalam negeri untuk bergabung organisasi tersebut adalah  angkatan kerja yang besar dan masuk periode bonus demografi dan ekonomi digital Indonesia yang mencakup 40% dari transaksi ekonomi digital di ASEAN yang diprediksi tumbuh lima kali lipat di tahun 2030.

Pemerintah sendiri melihat kesempatan bergabung dalam organisasi yang berisi 38 negara tersebut  sebagai salah satu peluang lain dalam percepatan kualitas dan kapasitas Indoneesia untuk bergerak menjadi negara maju. Karena dengan masuk sebagai anggota ada banyak manfaat yang bisa diperoleh, antara lain  dorongan dalam peningkatkan standar kebijakan dari Pemerintah, sehingga menjadi lebih unggul untuk perekonomian yang adil, inklusif, bebas dari korupsi, dan berwawasan lingkungan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun