Mohon tunggu...
Anak Tansi
Anak Tansi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Seorang perantau yang datang ke ibu kota karena niat ingin melihat dunia lebih luas dari Jakarta

Seorang perantau yang datang ke ibu kota karena niat ingin melihat dunia lebih luas dari Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Jangan Usik Kerja Airlangga Hartarto saat Tangani Pandemi Covid-19

14 Januari 2022   17:43 Diperbarui: 14 Januari 2022   18:10 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Twitter Airlangga Hartarto @airlangga_hrt

 

Meski Pemilu 2024 masih akan berlangsung dua tahun lagi, namun dinamika internal sejumlah partai politik mulai menunjukkan gejala bergeliat. Riak-riak yang muncul tak jarang menyasar langsung kepada upaya penggalangan kekuatan yang secara langsung potensial menggoyang soliditas organisasi.

Persoalanya menjadi krusial, jika pucuk pimpinan orpol tersebut adalah juga menteri yang tak lain sebagai pembantu presiden yang punya tanggungjawab lebih besar terhadap laju pembangunan yang sedang berjalan. Apalagi dalam situasi pandemi covid-19 yang saat ini masih berlangsung, konsentrasi penuh dan perhatian besar terhadap masyarakat yang terdampak secara langsung pandemi tersebut tetap menempati prioritas tertinggi.

Situasi itu yang kini mulai muncul dan sedang dihadapi oleh salah satu partai dengan jumlah suara besar di DPR yakni Partai Golkar. Pasalnya, entah angin dari mana asalnya, sekelompok masa yang mengatasnamakan diri sebagai Generasi Muda Partai Golkar (GMPG) mengatakan bahwa kinerja organisasi yang dipimpin oleh Airlangga Hartarto ini jeblok. Mereka menyebut elektabilitas sosok yang juga Menko Perekonomian Kabinet Kerja II Presiden Joko Widodo ini kurang memuaskan.

Pernyataan kelompok yang mengaku-ngaku salah satu organ partai berlambang beringin ini mendapat tanggapan dari Ketua Bidang Bidang Polhukam PPK Ormas Kosgoro 1957 Samsul Hidayat.  Menurutnya, GMPG sama sekali tak termasuk sebagai salah satu organisasi partai. "Organ resmi kepemudaan dalam Partai Golkar adalah Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG), tidak ada itu namanya GMPG dalam struktur organisasi partai,"kata anggota pengurus ormas pendiri partai tersebut.

Menurutnya, kalaupun dari anggota ada aspirasi, dan keberatan yang ingin disampaikan, maka sebagai organisasi besar dengan sejarah panjang, mekanisme untuk hal demikian juga telah tersedia. Mekanisme tersebut perlu agar tak semua urusan diurus langsung oleh Ketua Umum. Apalagi saat ini Airlangga adalah salah satu pembantu utama kepercayaan presiden yang diberi amanah besar untuk menangani pandemi covid-19 yang dampaknya sangat terasa di masyaraka kecil.

Meski secara politis saat ini Airlangga Hartarto adalah ketua umum partai, namun secara posisi dan tanggung jawab, dirinya adalah teknorat negara dengan tugas besar, memastikan ekonomi Indonesia tetap berjalan pada relnya. Jabatannya selaku Menteri Koordinator bidang Perekonomian menjadi penegas, bahwa dirinya adalah perpanjangan tangan presiden untuk memastikan apa yang menjadi hak dan kepentingan masyarakat.

Meski bekerja total untuk tanggungjawab yang dibebankan negara, Airlangga juga bukan ketua parpol yang seolah-olah hanya duduk tenang di menara gadingnya.  Karena selama tugas itu dijalankan, tangan dingin Airlangga dalam mengkoordinasi penangan pandemi dan menjaga pertumbuhan ekonomi terbukti ampuh. Itu dapat dilihat dari  keberhasilan menekan sebaran virus  yang belum ada obatnya itu, sekaligus membuat ekonomi tumbuh sesuai prediksi dan membawa Indonesia lepas dari jerat resesi.

Apa yang disuarakan organisasi tersebut sama sekali tak menggambarkan fakta internal Partai Golkar.  Konsolidasi yang menjadi amanat Munas dan Rapimpas tetap berjalan. Rangkaian Musda DPD Partai Golkar Provinsi, Kota/Kabupaten, Kecamatan hingga tingkat Kelurahan/Desa dan Kelompok Kader RW/RT, semua struktural Golkar disemua tingkatan berjalan baik dan sangat solid. Dengan keterbatasan waktu yang dimiliki Airlangga selalu menyempatkan hadir  di  Provinsi dan kota/kab untuk bertatap muka dan konsolidasi, menyemangati kader-kader didaerah,

Maka jika kemudian ada yang mengatasnamakan Kader Golkar atau ormas sayap dan menyampaikan kritik dengan tidak mengindahkan aturan yang telah dibuat dan menyampaikannya secara terbuka kepada publik, patut diduga ada kepentingan lain yang mendorong dengan tujuan merusak partai. Bukan tidak mungkin juga merusak kerja dan konsentrasi pemerintah dalam menghadapi pandemi yang masih berlangsung. Kalau sudah seperti, masih layak kah orang demikian  layak untuk dipercaya????

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun