Mohon tunggu...
Ozy V. Alandika
Ozy V. Alandika Mohon Tunggu... Guru - Guru, Blogger

Seorang Guru. Ingin menebar kebaikan kepada seluruh alam. Singgah ke: Gurupenyemangat.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

17-an di Rumah Aja, Menanti Kelanjutan Kisah A to Z Kompasiana

17 Agustus 2021   19:36 Diperbarui: 17 Agustus 2021   20:42 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
A to Z Kompasiana. Dok. Kompasiana

"Namanya event A to Z, tapi baru A, B, C, dan D setelah itu pause. Padahal kalau sampai Z, mungkin jumlah subscriber YouTube Kompasiana bisa tembus 4 juta, menyaingi Fiki Naki atau Si Master fingerstyle Alip Ba Ta."

Merdeka! Gegara pandemi, sepertinya kegiatan 17-an lebih banyak di Rumah Aja. Kemarin para siswa di SD tempatku mengajar berkeluh kesah. "Kata mereka, mengapa tidak ada lagi kegiatan 17-an yang seru seperti dua tahun lalu, Pak?"

Belum sempat aku bicara, pertanyaan tersebut langsung dijawab oleh teman sekelasnya, "covid-19". Sudah, kisahnya langsung berhenti dan selesai di sana.

Kalau saja ada akses internet, barangkali kami bisa merencanakan event online. Tapi, apa mau dikata, keadaannya tidak memungkin dan 2 minggu ke depan SD sedang sibuk melaksanakan kegiatan BIAS dan simulasi ANBK (Asesmen Nasional Berbasis Komputer).

Gegara event online, aku jadi teringat kisah A to Z Kompasiana yang pernah eksis di masanya. Gegara 17-an di rumah aja, aku sempat membayangkan bahwa di K ada event online menyemarakkan Hari Kemerdekaan.

Misalnya game T-Rex, gitu. Biar nanti bisa kutantang Pak Rudy. Pak Rudy dulu pernah menulis trik jitu meraih skor tinggi.

Tapi, apakah kalian percaya jika trik yang disajikan kosong melompong tanpa pembuktian?

Nah, kan. Sebelas dua belas dengan cinta semu yang berselimutkan rayuan gombal. Hanya saja sekarang ilmu rayuan beliau mulai luntur. Mungkin karena tidak pernah menulis ilmu angka lagi, ya? Auh ahh, gelap.

Udah, move on dari T-Rex.

Tiba di momentum bernama Hari Kemerdekaan Indonesia, rasa-rasanya akan semakin seru ketika Kompasiana menghadirkan kegiatan yang berkesan.

Meski begitu, pada tanggal 10 Agustus 2021 kemarin hatiku dibikin setengah patah oleh Min K. Padahal waktu itu adalah momen Tahun Baru Islam 1 Muharram 1443 Hijriah.

Bagaimana tidak setengah patah, Mimin K sama sekali tidak mencantumkan ulasan Tahun Baru Islam sebagai topik pilihan. Padahal kan juga termasuk salah satu Hari Besar. Hemm, ya sudah. Yang berlalu biarlah berlalu. Aku anggap saja Admin K lupa.

Beberapa Keuntungan bila Kompasiana Kembali Menggelar Event Rutin Semacam A to Z

Bagi para Kompasianer yang lebih dulu bergabung, bisa jadi mereka rindu dengan kegiatan kopdar para penulis di Kompasiana. Ajang pertemuan sesama Kners secara tatap muka memang lebih berkesan dan meninggalkan banyak cerita.

Tapi, ya, karena suasana sekarang cukup rumit dan susah gegara pandemi berikut dengan berbagai kebijakan terkait protokol kesehatan, maka kegiatan daring bisa dijadikan pilihan. Syahdan, apa saja keuntungannya?

1. Kompasianer Bisa Pedekate dengan Kompasiana

Terus terang saja, jika dulu tidak mengikuti kegiatan A to Z, aku tidak akan mengenal siapa itu Nurulloh, Widha Karina, Kevin Anandhika Legionardo, Krisna Mustikarani, hingga Rizkia Afidah. Padahal mereka adalah "orang dalam" K, kan?

Imbasnya, beberapa kali aku sempat beprasangka buruk terhadap akun Kners yang bercentang biru namun jumlah artikelnya belum sampai 70. Eh, ternyata dan ternyata, pemilik akun tersebut adalah Min K.

Hatta, apa untungnya pedekate dengan Kompasiana?

Entahlah, tapi setidaknya kita bisa lebih mengenal seperti apa itu Kompasiana, apa bedanya K dengan blog UGC lain sehingga esok lusa bisa menjelaskan kepada orang-orang yang bertanya tentang K tanpa harus terlebih dahulu membaca catatan dari Wikipedia.

Juga, apa untungnya aku menyebutkan nama-nama "orang dalam" K? Entah juga, sih. Barangkali hal tersebut penting bagi Kners bakal calon Admin K. Atau, bisa juga untuk berkirim undangan. Kan lumayan, bisa nambah-nambah isi amplop. Eh

Lebih daripada itu, hadirnya event online ala-ala A to Z Kompasiana secara rutin dan terprogram bisa menjadi salah satu jalan ninja bagi para Komunitas untuk mengenalkan diri. O ya, juga bisa menghidupkan Komunitas K yang sedang menepi.

2.Kompasianer Bisa Belajar Menulis dan Berbagi Ilmu di Kompasiana

Gunanya tiada lain ialah agar artikel-artikel di Kompasiana semakin berbobot. Salah satu event A to Z Kompasiana yang sangat berkesan sekaligus bermanfaat bagiku ialah event "Optimasi Konten Blog Kamu di Kompasiana!" tepatnya Live di YouTube K pada tanggal 09 April 2020.

Bukan gara-gara ada judul artikelku tentang gula aren, melainkan karena ilmu "daging" yang dicurahkan Mimin K selama 2 jam lebih. Karena seingatku kegiatan tersebut perdana kuikuti, alhasil ada berbijun keseruan yang terpampang di kolom komentar akun YouTube K.

Gegara hal tersebut, event A to Z Kompasiana telah menjadi jalan bagi para Kners untuk mendekatkan yang jauh, dan mengakrabkan yang dekat.

Belum selesai sampai di sana, ada pula refleksi kegiatan yang disajikan dalam bentuk resume, kritik, pesan, dan kesan kemudian dituangkan dalam artikel yang tayang di Kompasiana. Yup. Dengan demikian, Kners yang belum sempat hadir secara live tetap bisa menikmati materinya.

Jikalau kegiatan serupa konsisten diadakan di bawah tajuk A to Z Kompasiana, maka para Kompasianer juga bisa mendapat ilmu menulis dari media besar ini.

Mungkinkah Admin K kekurangan judul atau topik bahasan? Kategori artikel di K ada banyak dan menurutku sangat cocok untuk dijadikan topik selingan maupun topik utama A to Z.

Semisal, bulan ini bahas fiksi (puisi), bulan depan bahas anime, bahas cerpen, dan boleh pula bahas love. Tapi sebagai bahan pertimbangan, aku mengusulkan agar pembicara pada event pertama nanti adalau duet Pak Rudy dan Prof. Felix.

Topik bahasannya? Banyak. Bisa tip HL alias AU, dan bisa juga bahas eksistensi Wanpis di Kompasiana. Tapi jangan lupa, isi link survei dulu, ya. Ehem.

3. Menambah Jumlah Follower dan Subscriber Akun Medsos Kompasiana

Tidak terpungkiri bahwa setiap hari jumlah pengikut dan penyuka akun medsos Kompasiana terus bertambah, terutama di halaman Facebook dan Twitter. Karena sering memeriksa artikelku yang sudah tayang di sana, aku jadi memperhatikan jumlah follower K.

Mengapa bisa terus bertambah? Alasan terbesar yang menjadi penyebabnya ialah konsistensi akun K dalam memproduksi/mempromosikan konten artikel.

Aku rasa, jikalau event A to Z Kompasiana diadakan rutin secara daring, tidak menutup kemungkinan bahwa jumlah follower akun YouTube K akan meningkat pesat.

Aku ingat, dulu sebelum ada event A to Z, subscriber akun YT K cuma 500 atau 600-san, tapi sekarang sudah naik menjadi 1,64 ribu. Artinya, ada peningkatan, bukan?

Lebih lanjut, jikalau subscriber akun YouTube K terus bertambah seiring dengan kegiatan A to Z yang digelar secara rutin dengan melibatkan para Kners sebagai selingan mengisi materi, lambat laun kisah tersebut menjadi jalan bagi Kners yang tampil dalam meningkatkan personal branding.

Alhasil, peluang kerja akhirnya bisa terbuka lebar, kan? Mungkin Kners bakal diajak untuk menjadi pemateri seminar, training, workshop, diajak menulis buku hingga afiliasi.

**

Selain dari 3 poin di atas, Kners bisa menambahkannya sendiri di kolom komentar.

Salam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun