Melelahkan, bukan?
Maka dari itulah, hadirnya para maling yang bernama "tukang plagiat" sungguh meresahkan.
Barangkali mereka tukang copas artikel itu menganggap bahwa blog-blog besar seperti Kompasiana, Kompas, Detik, CNNIndonesia, hingga CNBC adalah situs yang sudah kaya. Jadi, tiada mengapa jika artikelnya diplagiat.
Tapi, duhai para maling, tahukah Anda?
Mereka para kontributor di blog media, terkhusus di Kompasiana itu menulis dengan sungguh-sungguh. Ada kepatuhan maksimal 25% kutipan yang harus ditaati.
Dengan demikian, secara tidak langsung mereka sudah diharuskan untuk tidak sembarang copy-paste.
Makanya tukang plagiat aku sebut maling. Mereka bukan hanya mencuri ide, melainkan juga tidak sama sekali menghargai segudang keringat para penulis.
Sekarang, para plagiator sudah semakin tumpul hatinya. Bukan hanya situs berita alias blog-blog besar yang dicurinya melainkan juga segenap artikel di blog kecil.
Sebulan yang lalu, blogku sendiri juga dicuri semua artikelnya. Haduh! Aku benar-benar emosi. Sebanyak 400 tulisan dengan masing-masing artikel sebanyak 1.000 kata yang kutulis dicomotnya begitu saja.
Lucunya, yang mencuri itu adalah situs gratisan tanpa domain yang berakhiran blogspot.com.
Aku tebak, si pemilik blog baru saja membeli script AGC alias Auto Generated Content. Langsung aku kontak dia via email yang ada di blog copas itu, eh dianya sempat berkilah; "artikel yang mana, ya?"