Mohon tunggu...
Ozy V. Alandika
Ozy V. Alandika Mohon Tunggu... Guru - Guru, Blogger

Seorang Guru. Ingin menebar kebaikan kepada seluruh alam. Singgah ke: Gurupenyemangat.com

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Banjir, Pelajaran Anak SD yang Menjadi "Pelajaran Kehidupan"

12 Januari 2021   22:00 Diperbarui: 12 Januari 2021   21:59 1051
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Banjir. Gambar oleh StockSnap dari Pixabay

Iya, benar. Banjir itu merupakan pelajaran anak SD. Bahkan, ketika siswa duduk di kelas 3 SD, mereka sudah diajarkan materi banjir, mitigasi, hingga sanitasi. Tapi, rasanya pembelajaran itu tidak pernah tuntas, bahkan selalu "remedial" hinggalah hari ini.

Sebagai bukti, di awal tahun 2021 sudah ada beberapa kejadian tentang banjir yang muncul dari berbagai sudut pandang.

Dari sisi banjir sebagai bencana, sore tadi Kompas.com merilis berita bahwa di Kabupaten Banjar (Kalsel) terjadi bencana banjir setinggi dua hingga tiga meter. Masih di sisi dan pada hari yang sama, di Kabupaten Purworejo juga terjadi bencana banjir diikuti tanah longsor.

Sedangkan dari sudut pandang lain di hari yang sama, para penyidik Kejati provinsi Bengkulu tengah menggeledah kantor dinas PUPR gegara ada dugaan korupsi proyek pengaman banjir air sungai Bengkulu.

Sedih, bukan? Apa lagi awal tahun 2021 kita sudah bersanding dengan musim hujan. Bahkan, masih banyak kasus banjir di daerah lain. Belum lagi persoalan sampah, gorong-gorong yang mampet, hingga tempat berpijak manusia yang sudah lebih banyak semennya daripada tanah.

Bencana banjir tiap tahun terus terjadi, dan semakin bertambah tahun, permasalahan banjir makin kompleks. Tidak hanya di kota metropolitan maupun daerah lain yang sudah menjadi langganan banjir, bahkan di kabupatenku saja mulai rawan banjir. Padahal dekat dengan gunung, datarannya juga tinggi.

Banjir di Kota Curup pada 23/4/2020 lalu. Foto: Foto Antarabengkulu.com/Nur Muhamad
Banjir di Kota Curup pada 23/4/2020 lalu. Foto: Foto Antarabengkulu.com/Nur Muhamad

Tetapi, ketika diulik-ulik lagi, ternyata permasalahannya adalah sistem drainase yang bermasalah dan sampah-sampah yang menyumbat. Terkait dengan sistem drainase, anggaplah hal tersebut cukup rumit bagi anak SD. Tapi soal sampah?

Sejatinya kita tak dapat menyanggah terjadinya bencana. Meski demikian, yang membuat kita sedih adalah, persoalan bencana seperti banjir terkadang terjadi gegara hal yang sepele namun krusial.

Sebut saja seperti tadi. Gara-gara sampah sistem drainase terganggu bin mampet, lalu di saat hujan deras akhirnya terjadi banjir. Gara-gara minim pohon, tanah kekurangan akar untuk menyerap air. Syahdan, juga terjadi banjir. Siapa yang salah? Tidak mungkin kita menyalahkan hujan.

Banjir, Pelajaran Anak SD yang Menjadi "Pelajaran Kehidupan"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun