Mohon tunggu...
Ozy V. Alandika
Ozy V. Alandika Mohon Tunggu... Guru - Guru, Blogger

Seorang Guru. Ingin menebar kebaikan kepada seluruh alam. Singgah ke: Gurupenyemangat.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Parade Aksi PUSAKA 2020, Tumbuhkan Empati dan Karakter Pancasila dari Rumah

13 Desember 2020   13:32 Diperbarui: 13 Desember 2020   13:32 488
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu karya Sahabat Karater pada event Parade Aksi PUSAKA 2020. Tangkapan layar laman YouTube  Cerdas Berkarakter Kemdikbud RI. 

Di sesi kedua yang berlangsung pukul 13.00-16.00 WIB, Parade Aksi Cerdas Berkarakter menghadirkan clinical Psychologist cantik Analisa Widyaningrum. Tema  Karakter yang diangkat pada sesi tersebut adalah "Menjadi Kuat Bersama Sahabat".

Clinical Psychologist Analisa Widyaningrum pada event Parade Aksi Pusaka 2020. Tangkapan layar laman YouTube Cerdas Berkarakter Kemdikbud RI.
Clinical Psychologist Analisa Widyaningrum pada event Parade Aksi Pusaka 2020. Tangkapan layar laman YouTube Cerdas Berkarakter Kemdikbud RI.

Menurut kak Analisa, sahabat itu choice, bukan given. Artinya, mau seperti apa kita ke depan, akan bergantung pada 5 orang terdekat yang menjadi sahabat kita. Kalau dia toxic? Perlu diluruskan dahulu. Jangan-jangan kita yang toxic!

Sejatinya, kita tak bisa memilih arah angin, juga tak bisa mengendalikan sahabat. Kuncinya, adalah berdamai dengan diri sendiri. Kita merasa orang lain toxic, padahal sebenarnya stimulus itu netral.

Ketika kita belum beres dengan diri sendiri, biasanya kita akan lebih sinis dengan kehidupan orang lain. Susah melihat orang senang.

Kuncinya? Keluarga. Alhasil, kalau kita sandingkan tema di sesi pertama yang mengedepankan empati, maka sesi kedua Parade Aksi Pusaka ini secara tidak langsung telah mengurai profil Pancasila dengan permasalahan yang lebih kompleks.

Dalam artian, tidak hanya empati yang dihadirkan oleh guru dan orangtua dari rumah, melainkan juga empati terhadap diri, bagaimana mengendalikan diri, serta bagaimana caranya menjadi kuat bersama sahabat.

Kak Analisa menambahkan bahwa kita tak mengendalikan sahabat, kita tak bisa mengendalikan proses sahabat.

Dengan demikian, kita perlu berusaha untuk fokus lagi kepada proses kita. Agar tak iritasi, tak sakit ketika melihat orang lain sukses.

Analisa Widyaningrum saat menerang materi pada event Parade Aksi Pusaka 2020. Tangkapan layar laman YouTube Cerdas Berkarakter Kemdikbud RI.
Analisa Widyaningrum saat menerang materi pada event Parade Aksi Pusaka 2020. Tangkapan layar laman YouTube Cerdas Berkarakter Kemdikbud RI.

"Tenang aja. Kalau kita memantaskan diri, orang yang pantas akan dekat dengan kita. Di situlah kita menemukan jati diri," tutup Kak Analisa (12/12/2020).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun