Tidak ada yang kebetulan dalam hidup. Dengan izin-Nya, alhasil aku bisa belajar menulis di Kompasiana. Aku bersyukur kepada-Nya dan banyak berterima kasih kepada Kompasianer Om Jay.
Kalau bukan atas izin Allah, tiada mungkin Om Jay akan sampai ke Curup. Terang saja, tidak sedikit orang yang masih "mengap-mengap" saat ditanya di manakah kota Curup. Bahkan, sebagian yang lain juga suka lupa bahwa provinsi Bengkulu termaktub ke dalam pula mana. Hiks
Tapi, biarlah. kebelum-tahuan orang tentang Curup maupun Bengkulu tak akan menyurutkan cintaku terhadap tanah kelahiran.
Syahdan, di waktu itu, tepatnya 30 Juni 2019, atas izin Allah pulalah yang membuat hatiku terpaut untuk mengikuti Workshop Pembelajaran. Aku tak tahu siapa itu Om Jay, juga, Kompasiana. Andai aku tak hadir di hari itu, maka aku bisa jadi tak akan kenal dengan Kompasiana.
Namun, inilah takdir. Aku akhirnya datang bersama 4 orang sahabatku untuk mengikuti materinya Om Jay.
Dan ternyata, Om Jay (Wijaya Kusumah;Kompasianer) itu sosok guru yang hebat. Beliau adalah guru sekaligus pembicara seminar yang penyampaiannya mudah untuk dimengerti. Tambah lagi, beliau adalah bloger.
Adapun inspirasi terbesar mengapa aku ingin menulis di Kompasiana, waktu itu Om Jay sempat berkisah bahwa beliau pernah mendapatkan penghargaan sebagai guru paling ngeblog. Dapat duit, juga dapat laptop.
Sontak saja saya tergugah. Entah ada angin apa, saya juga kedatangan rasa ingin untuk mendapatkan penghargaan serta hadiah sejenis. Gemetar dan merinding suasana ragaku di hari itu. Dan, tertanggal 01 Juli 2019, akhirnya aku mendaftar untuk belajar menulis di Kompasiana.
Mengapa kusebut "belajar menulis"? Karena memang, untuk menulis di media cetak maupun media online, sekali saja aku belum pernah. Aku ingin gabung karena motivasi instrinsikku membuncah.
Dan alhamdulillah, pada event Samber Kompasiana yang digelar pada bulan Ramadhan tahun ini, lagi-lagi Allah kabulkan keinginanku. Allah hadirkan ide-ide menulis sehingga aku dihadiahkan kulkas oleh-Nya lewat perantara Kompasiana.