Mohon tunggu...
Ozy V. Alandika
Ozy V. Alandika Mohon Tunggu... Guru - Guru, Blogger

Seorang Guru. Ingin menebar kebaikan kepada seluruh alam. Singgah ke: Gurupenyemangat.com

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Aku Ikut Tertawa Gemulai Menyaksikan "Pesta Swafoto"

23 Agustus 2020   13:11 Diperbarui: 23 Agustus 2020   13:12 368
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bu Eni, Bu Anis Hidayatie, Bu Riami, Bu Evi Ghozaly saat menggelar kopdar literasi. Foto: ig @komalkuindonesia

Cantik, cantik, cantik, teh, jeruk berbagai merek cangkir ada di meja
Senyum haha hihi, gaya imut, gaya lepas.

Ayo tertawa, cis senyum, gaya tanganmu!  Dalam tatap matanya kutemukan kekosongan

Tapi terus saja kamera membidiknya menyembunyikan duka-duka
Laranya disembunyikan dalam balutan lipstik, mascara dan asyedow yang halus, pulasan yang sempurna.

Inilah secarik puisi karya Kompasianer asal Malang yang bernama Bu Riami. Secara pribadi, aku menganggap puisi ini lucu karena mampu membuatku tertawa gemulai. Terang saja, Bu Riami mampu memoles diksi indah dan mencampurnya dengan humor yang mengisahkan fenomena kekinian.

Sontak saja aku tertawa gemulai. Mungkin kalau Emak-emak yang membaca puisi yang berjudul "Pesta Swafoto" ini, mereka akan memerah dan malu sendiri. Apalagi itu tuh, Emak yang sering selfie tanpa batas. Hahaha

Kurasa, inilah salah satu kelebihan dari puisi. Kisah-kisah kehidupan yang rumit, ruwet, maupun kisah penuh cinta dapat terangkum dalam beberapa bait seni tertulis ini. Apalagi kisah yang mengarah kepada kecenderungan terhadap perilaku tertentu, bisa habis kita disindir oleh puisi.

Seperti contoh, puisi berjudul "Pesta Swafoto" ini. Bu Riami mampu melukiskan kebahagiaan sesaat di dunia maya sebelum kembali ke dunia nyata yang penuh dengan suka, lara, dan duka. Aku sendiri, malah tidak bisa meracik puisi yang seperti ini. Maklumlah, tukang galau. Wkwkwk

Tentang Bu Riami, sebenarnya aku belum pernah bertemu beliau secara tatap muka. Tapi, setelah Bu Riami ikut bergabung dalam grup Whatsapp Kompasianer Penulis Berbalas, akhirnya kami beberapa kali sering kontak.

Bu Eni, Bu Anis Hidayatie, Bu Riami, Bu Evi Ghozaly saat menggelar kopdar literasi. Foto: ig @komalkuindonesia
Bu Eni, Bu Anis Hidayatie, Bu Riami, Bu Evi Ghozaly saat menggelar kopdar literasi. Foto: ig @komalkuindonesia

Dan benar saja, guru Bahasa Indonesia SMPN 2 Pakisaji ini begitu aktif dan menunjukkan konsistensi sebagai seorang penulis yang terus belajar.

Bahkan, dulu, di awal-awal waktu bergabung di Kompasiana, Bu Riami rela menempuh perjalanan 70 km demi bertemu dengan Bu Anis Hidayatie untuk mengasah kemampuan menulis sekaligus menjadi kompasianer. Inspiratif, kan? Tentu saja. kisah ini pun sempat dinobatkan sebagai headline alias tajuk utama di Kompasiana bulan Februari 2020 lalu.

Jujur aku sampai malu sendiri. Aku masih muda, semestinya aku lebih membuncah semangatnya daripada beliau, kan?

Eh, tapi yang namanya anak muda memang begitu. Semangatnya terkadang terlalu mudah untuk naik-turun. Benar begitu kan, Bu Ria? Hahaha, aku pula yang membela diri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun