Mohon tunggu...
Ozy V. Alandika
Ozy V. Alandika Mohon Tunggu... Guru - Guru, Blogger

Seorang Guru. Ingin menebar kebaikan kepada seluruh alam. Singgah ke: Gurupenyemangat.com

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Duet Prabowo-Nadiem Gagas "Wajib Pendidikan Militer" di Kampus, Anda Setuju?

17 Agustus 2020   23:27 Diperbarui: 17 Agustus 2020   23:46 484
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Misalnya ketika ia ingin menjadi PNS/ASN. Calon PNS wajib ikut Latihan Dasar (Latsar) yang di dalamnya ada materi dan praktik bela negara. Kegiatan ini berlangsung selama beberapa bulan.

Tujuannya, yaitu untuk melatih kedisiplinan, kesiapsiagaan, serta ambil bagian dalam ketahanan nasional, sebagai seorang pelayan publik tentunya.

Sedangkan di negara lain? Wamenhan Trenggono dalam laman resminya sempat menyebut kekuatan Korea Selatan yang mampu mengguncang dunia dengan K-Pop.

Lebih dari itu, wikipedia mencatat bahwa ada 34 negara yang menerapkan wajib militer (wamil) di negaranya. Bahkan di negara Israel, Korea Utara, dan Suriname, kegiatan pendidikan militer juga diwajibkan kepada para perempuan.

Tangkapan Layar laman Wikipedia.
Tangkapan Layar laman Wikipedia.

Namun, wajib militer di negara lain tentulah beda dengan negara kita. Di Indonesia, terlebih lagi secara khusus, kegiatan wajib militer tidaklah mudah untuk dilaksanakan. Apalagi sampai berhubungan langsung dengan senjata.

Maka dari itulah, wajib militer di negeri ini lebih populer dengan sebutan "Pendidikan Bela Negara." Kalaupun nanti keinginan Kemenhan ini akan diwujudkan, rasanya kewajiban yang ditekankan kepada mahasiswa adalah menyelami betul nilai-nilai dasar bela negara.

Ketika kita memandang mahasiswa sebagai agent of change dan social control, rasanya saya cukup setuju dengan usulan memasukkan pendidikan bela negara sebagai mata kuliah di kampus.

Alasannya mungkin cukup sederhana. Setelah tamat SMA/SMK, orang-orang sudah mulai lupa bagaimana caranya baris-berbaris serta tata cara pelaksanaan upacara kenegaraan. Padahal, ini hanyalah bagian kecil daripada pendidikan militer itu sendiri.

Padahal lagi, dalam aspek yang lebih luas, pendidikan militer akan menumbuhkan serta mengamalkan rasa setia dan cinta yang mendalam terhadap negara. Ini poin utamanya.

Meski demikian, niat baik ini barulah sebatas kajian dan jajakan kerja sama di dua kementerian. Perlu pembahasan lebih lanjut untuk mematangkan konsep. Soalnya, kalau sudah berhubungan dengan pendidikan, pelaksanaan program biasanya diterapkan dalam jangka panjang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun