Mohon tunggu...
Ozy V. Alandika
Ozy V. Alandika Mohon Tunggu... Guru - Guru, Blogger

Seorang Guru. Ingin menebar kebaikan kepada seluruh alam. Singgah ke: Gurupenyemangat.com

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Tahun Depan Belum Bertemu Lagi, Sempatkan Menulis di Tanggal 29 Februari 2020

28 Februari 2020   20:20 Diperbarui: 28 Februari 2020   20:43 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrated by Pixabay

Ada yang aneh dengan bulan ini? Bagi yang sibuk kerja, sibuk sekolah dan sibuk berdinas agaknya tiada peduli dengan bulan Februari 2020. Biarpun angkanya lebih dari 28 hari, tapi tetap saja tidak ada tanggal merahnya, kan? Uppss

Mau tidak mau, semuanya harus dijalani dengan bersemangat. Terang saja, di saat kita sibuk kerja dan dinas masih banyak orang lain yang menganggur. Dan di saat kita sedang sibuk bersekolah, masih banyak pula saudara-saudara kita yang belum mampu untuk bersekolah.

Kembali ke bulan Februari. Barangkali, beberapa orang menganggap bulan ini penuh cinta. Bulan di mana para mantan membuang duka-dukanya di sumur masa lalu. Dan bulan di mana para kekasih menyatukan akad pada tanggal cantik.

Tanggal 02-02-2020 sudah lewat, pasti banyak yang menikah. 20-02-2020 sudah lewat, pasti banyak yang menikah. Dan 29-02-2020, mungkin akan banyak pasangan kekasih yang menikah dan mungkin juga tidak.

Mengapa? Ya, karena tanggal 29 Februari hanya muncul 4 tahun sekali, berarti ulang tahun pernikahannya hanya bisa dirayakan selama 4 tahun sekali. Tidak apa-apa, kan lebih irit! Hihihi

Biarpun demikian, rasanya sesuatu yang bernama cinta bisa berjalan, muncul dan penuh di mana saja. Tidak bergantung pada bulan, tanggal, jam dan tahun melainkan bisa datang kapan saja. Jadi? Terserah mau menikah kapan saja. Terserah mau mencintai kapan saja.

Namun, untuk tanggal 29 Februari 2020 ini rasanya agak sayang jika dilewati tanpa meninggalkan kesan. Entah itu kesan kebaikan, kesan pertemuan, dan termasuklah di dalamnya kesan menulis.

Khusus menulis, memang setiap insan punya cara, persepsi dan kesukaan mereka masing-masing.

Ada yang menulisnya setiap saat, karena memang profesinya penulis. Ada yang menulis setiap hari seperti bernapas, karena itulah hobinya. Ada yang menulis untuk rewards, karena itulah passive incomenya. Dan ada yang menulis untuk berbagi, karena itulah lahan dakwahnya.

Semuanya? Boleh-boleh saja, selama yang ditebar adalah sesuatu yang bermaslahat bagi diri sendiri, orang lain, hinggalah negara ini. Yang tidak pantas itu mereka yang menulis hoaxs, untuk memecah-belah bangsa dan keharmonisan sesama penduduk bumi.

Tahun Depan Belum Bertemu Lagi, Menulislah di Tanggal 29 Februari 2020

Semua orang bisa menulis di manapun ia mau. Seorang guru, bisa menulis di papan tulis, menulis di blog pribadi maupun di flatform seperti Kompasiana. Guru juga bisa memberikan catatan di buku siswa, update status di media sosial, dan juga menulis buku.

Profesi lain juga demikian, setiap orang diberikan kebebasan yang sama untuk mengeluarkan ide-ide yang selama ini terselubung di sela-sela hati dan pikiran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun