Mohon tunggu...
Ozy V. Alandika
Ozy V. Alandika Mohon Tunggu... Guru - Guru, Blogger

Seorang Guru. Ingin menebar kebaikan kepada seluruh alam. Singgah ke: Gurupenyemangat.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Langsung Pulang atau Keluyuran? Begini Kelakuan Anak SD Setelah Pulang Sekolah

18 Desember 2019   20:36 Diperbarui: 19 Desember 2019   06:54 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bermain ke Kebun, Cari Buah-Buahan

Hal ini mungkin lebih aman daripada mancing dan mandi di sungai, namun tetap saja membuat orangtua khawatir. Terlebih lagi jika lingkungan SD masih berhawa pedesaan, maka kesempatan siswa untuk keluyuran makin besar.

Ditambah lagi jika sedang musim buah, mulailah bergerilya ke kebun. Jika siswa tidak punya kebun, main ke kebun teman. Jika teman tidak punya kebun maka main ke kebun tetangga, cari yang banyak buahnya. Hahaha

Namanya anak-anak, ada atau tidak pemilik kebun tidak mempengaruhi rasa hati untuk mencicipi buah-buahan langsung dari batangnya. Entah itu jambu biji yang masih kelat, jambu air yang belum berair, jeruk masam, hingga mangga muda pun dicarinya.

Jika ketahuan pemilik kebun? Mulailah berlarian dan ngumpet di semak-semak. Dan setelah pulang ke rumah, dimarahi lagi oleh orangtua. "Kenapa ini bajunya bergetah, kenapa bajunya bau mangga, kenapa banyak daun di kantong," dan lain sebagainya.

Hari ini barangkali masih ada beberapa siswa yang berperiku demikian, karena memang menyenangkan.

Main PS dan Dingdong

Barangkali kedua game ini sudah mulai punah di hari, apalagi Dingdong. Permainan yang eksis di tahun 1990-an hingga 2000-an ini begitu disenangi bahkan oleh semua kalangan.

Nah, jika SD berada di dekat pasar dan anak belum kunjung pulang, bisa ditebak mereka sedang asyik main Dingdong. Pasti seru, ada game Street Fighter, Final Fight, Mortal Kombal, dan lain sebagainya. Kok saya tahu? Wah, saya dulu sering main juga. Hahaha

Bagi anak SD yang jauh dari pasar biasanya kabur ke warung PS sebelum pulang.Ya, Play Station (PS) masih bertahan dan terus upgrade diri hingga hari ini, dari PS1, PS2, PS3, dan PS4. Namun yang sesuai dengan kantongnya anak SD adalah PS1 (dulu), PS2 dan PS3.

Dengan berbekal uang Rp.3.000-5.000, anak sudah bisa bermain PS dengan durasi 1-2 jam. Jika sudah keseringan main, biasanya sampai dijemput oleh orangtua. Padahal, baru main setengah jam, eh disuruh pulang. Beruntungnya, pemilik PS mau menangguhkan waktu sisa itu sebagai tabungan dan bisa disambung esok hari. Upsss

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun