Mohon tunggu...
Ozy V. Alandika
Ozy V. Alandika Mohon Tunggu... Guru - Guru, Blogger

Seorang Guru. Ingin menebar kebaikan kepada seluruh alam. Singgah ke: Gurupenyemangat.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Sanksi Setengah Ons: KPI Mau Tinggal di Bikini Bottom?

18 September 2019   23:37 Diperbarui: 20 September 2019   03:01 1340
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tangkapan Layar di laman JPNN pada 27 September 2014 lalu. (JPNN.com)

Keputusan ini diambil setelah tim KPI melakukan kajian internal sembari menerima pengaduan masyarakat.

Pengaduan masyarakat? Agaknya pengaduan ini tidak sampai semua ke KPI. Jikapun sampai tapi bentuknya sudah cacat alias tidak utuh lagi. Berat pengaduan yang sejatinya 0,5 -1 kg, berkurang hingga tersisa setengah Ons saja.

Atau memang senter KPI yang kurang tajam sorotannya. Mungkin baterai senternya sudah mau habis, atau lupa di cas. Mengapa hal-hal buruk dan negatif yang tampak nyata hanya lewat dari sorotan dan sanksi!

Seperti contoh tulisan "Bikini Bottom". Tulisan ini terpampang besar di beberapa latar film Spongebob. Sebagai nama kota, "Bikini Bottom" seringkali muncul dan terdengar di telinga penonton. Ada yang tertulis di ban pinggir jalan, adapula yang tertulis di gedung universitas.

Dan benar saja, karena nama kotanya adalah Bikini Bottom, rakyat di kota tersebut kebanyakan berpakaian mini, alias menggunakan bikini saja. Memang bentuknya bukanlah orang sungguhan, dan ini juga hanya animasi dan hiburan belaka.

Tapi tetap saja, walaupun itu hanya ikan, ataupun perumpamaan tupai wanita sekalipun, masih akan mempengaruhi pikiran anak. Bahkan orangtua pun akan berpikiran sama. jika khayalan itu dari orangtua, mungkin mereka bijaksana dalam menanggapinya.

Tapi bagaimana dengan anak-anak? Jikalau mereka belum mampu menghayal dan malah mengetik bikini bottom di laman pencarian Googe, apa yang akan muncul?

Tentu saja akan muncul gambar bikini yang dipakai oleh manusia nyata. Sungguh ini alamat bahaya. Namun luput dari perhatian KPI. Bagaimana KPI bisa tidak tahu dengan ini, jika mereka punya anak, bisa jadi anak mereka sering nonton serial Spongebob Squarepants.

Dan ketika mereka sesekali telat masuk kerja rasanya boleh dikorek alasannya. Apakah mereka bangun kesiangan akibat semalam nonton bola, apakah karena macet di jalan, atau sebelumnya mereka harus telat mengantarkan anak sekolah, gara-gara anaknya setia duduk di depan televisi sambil nonton Spongebob!

Terang saja, ini bukan dugaan, karena seringkali anak-anak kita, adik-adik kita, bahkan tetangga kita memiliki keluhan yang sama.

Coba KPI Tinggal di Bikini Bottom

Satu atau dua hari, rasanya KPI perlu menginap di Bikini Bottom. Bukan untuk sekedar mampir di Krusty Krab untuk mencicipi Krabby Patty, melainkan untuk menyorot langsung tentang bagaimana negatifnya film ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun