Mohon tunggu...
Ozzi Traveler
Ozzi Traveler Mohon Tunggu... Jurnalis - manusia biasa suka jalan-jalan

Jurnalis, Penulis, Traveler

Selanjutnya

Tutup

Politik

Arief Poyuono Lupa Bila Dirinya Juga Kadrun

17 Juni 2020   20:38 Diperbarui: 17 Juni 2020   20:59 325
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Partai Gerindra tampaknya lagi mengalami goncangan hebat beberapa hari belakangan ini. Bermula dari ocehan kader terbaiknya Arief Pouyono menyinggung soal kadrun.

Istilah kadrun mulai santer terdengar di saat calon petahana Presiden Jokowi berpasangan dengan Wakil barunya Ma'ruf Amin pada saat kampanye Pilpres 2019 lalu melawan rivalitasnya pasangan Prabowo Subianto dengan Sandiaga Uno.

Bertarung merebutkan kursi panas menuju RI 1 dan RI 2 paska pemerintahan Presiden ke 6 Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono yang berakhir pada Oktober 2014 itu jadi sejarah sendiri bagi politik tanah air. Di mana ketentuan ambang batas Presidential hanya membolehkan dua pasangan saja ikut bertarung di Pemilu Presiden 2014 dan 2019.

Pada Pilpres 2014, Joko Widodo bersama Jusuf Kalla melawan saingannya Prabowo Subianto berpasangan dengan Hatta Rajasa. Yang akhirnya, pasangan Jokowi-JK lah keluar sebagai pemenang hingga masa jabatan berakhir lima tahun setelah itu yakni pada 2019.

Rivalitas tetap berlanjut ke Pilpres 2019 yang mana pasangan yang ikut bertarung juga dua pasangan dengan pendamping yang berbeda saat itu. Jokowi berpasangan dengan Ma'ruf Amin, Prabowo berduet bersama Sandiaga Uno yang kala itu masih menjabat sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta.

Pihak yang tidak suka dengan kebijakan Pemerintahan Presiden Joko Widodo-Ma'ruf Amin sering diistilahkan sebagai kadrun atau Kadal Gurun. Entah siapa yang memulai menggunakan istilah tersebut di saat Pilpres lalu itu.

Namun, Arief tampaknya lupa bila dirinya juga pernah jadi Kadal Gurun bersama para pendukung, simpatisan maupun relawan calon Presiden Prabowo- Sandi kala itu.

Situasi berbeda di saat Prabowo diangkat menjadi Menteri Pertahanan Republik Indonesia oleh Presiden Joko Widodo- Ma'ruf Amin. Publik tentu sudah mengetahui bila Wakil Ketua Umum Gerindra ini memang selalu penuh kontroversi. Sebelum Pemilu Presiden 2019, bekas kader PDIP ini selalu mengeluarkan pernyataan cukup menyayat hati publik.

Kini, kembali terulang. Meski bukan di masa-masa kampanye Arief ocehan Arief Puyono membuat publik berang. Terkhusus bagi mereka bukan simpatisan, relawan maupun koalisi dari parpol yang menang saat ini untuk berkuasa hingga lima tahun ke depan.

 Pernyataan kontroversi kali ini Arief menyebut pihak yang tidak suka dengan kebijakan yang dikeluarkan oleh Presiden Joko Widodo, atau para kadrun menghembuskan isu kebangkitan PKI. Tentu ini secara tidak langsung terendus ada tidak beres dengan Partai Gerindra.  Banyak pihak menilai menjurus Gerindra makin dekat  PDIP.

Padahal, kadrun yang disebut Arief dulu menolong Prabowo dan Gerindra di Pemilu. Gerindra tidak tahu cara membalas budi pemilihnya. Hingga publik pun terlebih para koalisi Gerindra saat Pilpres 2019 lalu yang ikut membantu melawan parpol saingannya meramaikan tanda pagar di media sosial Twitter ingin menenggelamkan Partai  ini dengan #Tenggelamkan Gerindra!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun