Banyak mahasiswa merasa ingin putus kuliah saat memasuki semester 2 karena di tahap ini, realita perkuliahan mulai benar-benar terasa. Semester pertama sering kali masih diwarnai semangat baru dan adaptasi, tapi di semester dua, tantangan mulai tampak lebih nyata---baik dari segi akademik, sosial, maupun psikologis.
Beberapa alasan utamanya antara lain:
1. **Jurusan Tidak Sesuai Minat**Â Â
  Banyak mahasiswa baru menyadari bahwa jurusan yang mereka pilih ternyata tidak sesuai dengan minat atau harapan mereka. Di semester dua, materi perkuliahan mulai masuk lebih dalam, dan ketidaksukaan terhadap jurusan pun makin terasa.
2. **Tekanan Akademik yang Meningkat**Â Â
  Beban tugas, presentasi, deadline, dan ujian mulai menjadi rutinitas yang melelahkan. Mahasiswa mulai merasa kewalahan dan tidak mampu mengikuti ritme, apalagi jika belum menemukan metode belajar yang cocok.
3. **Kehidupan Sosial dan Adaptasi yang Tidak Mudah**Â Â
  Tidak semua mahasiswa langsung menemukan teman dekat atau lingkungan yang suportif. Kesepian dan rasa tidak cocok dengan lingkungan sekitar bisa membuat seseorang merasa terisolasi.
4. **Kesehatan Mental Terabaikan**Â Â
  Semester dua sering kali menjadi titik di mana stres mulai menumpuk. Karena belum terbiasa mengelola tekanan, banyak yang mulai mengalami overthinking, cemas, bahkan burnout, tanpa tahu harus bercerita ke siapa.
5. **Kebingungan Akan Masa Depan**Â Â