Mohon tunggu...
Tanty Agustianty H
Tanty Agustianty H Mohon Tunggu... Guru - Guru

Selaras kening di tanah, kepingan doa menembus penguasa langit dan bumi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Dalam Diam

2 September 2019   15:08 Diperbarui: 2 September 2019   15:17 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Jika kau dedaun tertiup angin tetaplah , bisikan apa saja meskipun sunyi begitu panjang. Meski dengan perlahan katakanlah  dalam diam

Terjemahkan sebuah rahasia. Jangan biarkan menjadi bisu dan mati, biarkan mimpi berlari secepat musim berganti, atau bersinarlah segala mustika

Di batas cakrawala kita benar-benar mengerti. Semua baik-baik saja bergeminglah sambut angin yang bertasbih. Mensucikan ruh sebelum rubuh.

Cimahi, 2 September 2019

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun