Mohon tunggu...
Tanty Agustianty H
Tanty Agustianty H Mohon Tunggu... Guru - Guru

Selaras kening di tanah, kepingan doa menembus penguasa langit dan bumi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Akhirnya

12 Juni 2018   12:56 Diperbarui: 12 Juni 2018   13:02 445
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Bermula dari kelahiran bagai air sungai dari hulu telusuri perjalanannya

Jernih bening lalu mengeruh. Setiap kelokankan setiap di runtuhi sampah dan warna jelaga

Jauh sudah perjalanan hidup bagai air bening. Hampir berabad menuju muara menisahkan pahit asin dan payau

Sebelum  waktu runtuh meninggalkan aku Sebelum matahari bulan dan bintang terpejam selamanya. Sebelum angin enggan berhembus lagi

Ampuni kami

Ampuni kami

Ampuni kami

Wahai Robb yang maha Ghofur...

Kami adalah debu

Kami adalah kabut

Kami adalah jelaga

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun