Mohon tunggu...
Tanty Agustianty H
Tanty Agustianty H Mohon Tunggu... Guru - Guru

Selaras kening di tanah, kepingan doa menembus penguasa langit dan bumi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Segelas kopi

13 Mei 2018   06:10 Diperbarui: 13 Mei 2018   07:44 311
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tegukan pertama ini kutuliskan. Warnamu hitam apakah sejelaga hatiku, Ah dunia kelelahan telah menghadangku. Waktuku berputar berkilo kilo sudah di belakangku

Tegukan kedua kutuliskan tanya. Kemanakah aku sembunyi dari angin yang Mengikuti berulang kali, Membawaku berlari pada sunyi 

Tegukan ketiga kutuliskan kata, tapi mengapa pula tak ada akhirnya, sajak sajak mengikuti maunya sendiri berganti rindu dalam segelas kopi.

Dan segalas kopi dalam tiga kali tegukan saja sudah kuhabiskan. Ampasnya mengendapkan perjalanan  cintaku.

Selamat pagi, maaf bila rasa kopiku rasanya agak nyeleneh. 

 

Cimahi, 13 Mei 2018

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun