Mohon tunggu...
Yulius Roma Patandean
Yulius Roma Patandean Mohon Tunggu... Nomine Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2024 - I am proud to be an educator

Nomine Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2024. Guru dan Penulis Buku, menyukai informasi seputar olahraga, perjalanan, pertanian, kuliner, budaya dan teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Pilihan

Melestarikan Gandang Dewata di Mamasa dan Pelosok Barat Tana Toraja

9 Oktober 2025   21:52 Diperbarui: 9 Oktober 2025   21:52 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gandang Dewata dimainkan dalam sebuah acar resepsi perkawinan di Lembang Rembo'-Rembo', Kab. Tana Toraja (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Alat musik tradisional memainkan peran yang sangat fundamental sebagai simbol identitas suatu suku bangsa. Peran ini tidak hanya sebatas fungsi hiburan, tetapi merangkum keseluruhan nilai, sejarah, dan pandangan hidup dari komunitas pendukungnya.

Keberadaan alat musik tradisional berfungsi sebagai cap identitas atau penanda jati diri dan pembeda budaya yang membedakan satu suku bangsa dengan suku bangsa lainnya. Desain, bahan baku, cara bermain, dan bahkan bunyinya yang khas adalah cerminan dari geografi, sejarah, dan kearifan lokal.

Sebagai contoh, Sasando (NTT) yang terbuat dari daun lontar secara jelas menyimbolkan lingkungan kepulauan dengan pohon lontar yang melimpah. Ini adalah representasi geografis.

Representasi estetika terdapat pada Gamelan Jawa dengan rangkaian gong, kenong, dan saron yang megah, menyimbolkan filosofi keselarasan, ketenangan, dan keteraturan yang menjadi ciri khas budaya Jawa.

Satu lagi, alat musik tradisionan menjadi media pengakuan global. Alat musik seperti Angklung (Sunda/Jawa Barat) telah diakui UNESCO sebagai Warisan Budaya Takbenda Dunia, menjadikannya simbol budaya Indonesia di mata internasional.

Tak kalah pentingnya, alat music tradisional adalah media pewarisan nilai dan sejarah. Musik yang dimainkan oleh alat tradisional tidak hanya menghasilkan melodi, tetapi juga menyampaikan narasi kolektif. Lirik, melodi, dan irama yang menyertainya seringkali berisi ajaran moral, legenda, dan sejarah leluhur.

Memainkan alat musik tradisional dapat menjadi sarana pendidikan. Proses belajar memainkan alat musik tradisional seringkali diiringi dengan penyampaian filosofi dan norma-norma adat, sehingga alat musik menjadi jembatan yang menghubungkan generasi muda dengan nilai-nilai masa lalu.

Selain sebagai sarana Pendidikan, alat musik tradisional juga adalah penyampai pesan. Dalam upacara atau pertunjukan, musik tradisional dapat berfungsi sebagai media komunikasi untuk menyampaikan pesan kerakyatan atau ajaran moral, seperti yang terdapat pada syair lagu yang mengiringi permainan alat musik.

Elemen Penting dalam Ritual dan Upacara Adat

Peran alat musik tradisional dalam banyak suku bangsa bersifat sakral, menjadikannya simbol yang tak terpisahkan dari inti kepercayaan dan ritual komunitas.

Pada beberapa suku, bunyi dari instrumen tertentu dipercaya memiliki kekuatan magis atau spiritual. Alat musik tersebut harus dimainkan pada momen-momen sakral seperti upacara panen, kelahiran, atau kematian (Rambu Solo' di Toraja yang diiringi musik tertentu).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun