Mohon tunggu...
Yulius Roma Patandean
Yulius Roma Patandean Mohon Tunggu... Nomine Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2024 - I am proud to be an educator

Nomine Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2024. Guru dan Penulis Buku, menyukai informasi seputar olahraga, perjalanan, pertanian, kuliner, budaya dan teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Balap Pilihan

Catatan Unik Gelaran MotoGP Mandalika 2025

7 Oktober 2025   09:43 Diperbarui: 7 Oktober 2025   09:43 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sirkuit Mandalika di NTB. (Sumber: MotoGP)

Gelaran MotoGP Mandalika 2025 di Indonesia menorehkan beberapa catatan unik yang menarik, dari sisi penyelenggaraan  dan balapan.

Catatan Peningkatan Penyelenggaraan dan Dampak Ekonomi

Mandalika mencatat rekor jumlah penonton. Selama tiga hari penyelenggaraan menyentuh angka 140.324 orang, yang merupakan rekor tertinggi sejak MotoGP diadakan di Mandalika pada 2022.

Peningkatan jumlah penonton juga berdampak pada perputaran ekonomi yang fantastis. Gelaran MotoGP tahun ini diperkirakan menghasilkan total perputaran ekonomi hingga sekitar Rp4,8 triliun bagi masyarakat Nusa Tenggara Barat (NTB), yang meliputi sektor akomodasi, transportasi, kuliner, dan produk kreatif.

Penyelenggaran juga melibatkan tenaga kerja lokal. Sebanyak 2.073 tenaga kerja lokal asal NTB berpartisipasi langsung dalam operasional acara, menunjukkan dampak nyata pada penyerapan tenaga kerja daerah.

Berbeda dari sesi balapan sprint race biasanya, di Mandalika ada inovasi panggung podium sprint race. Posisi podium untuk Sprint Race diubah dari pitlane (area terbatas) menjadi di belakang Tribun A yang berdekatan dengan panggung musik. Perubahan ini bertujuan agar penonton di tribun A, B, dan C bisa turut serta menyaksikan prosesi penyerahan piala dan merasakan kemeriahan lebih dekat.

Implementasi budaya lokal juga sangat nampak dalam penyelenggaraan. Rangkaian pra-balapan mencakup momen unik di mana para pembalap berinteraksi langsung dengan warga dan berjoget "Tabola Bale" (tari tradisional setempat) di Mataram, membaurkan acara olahraga global dengan budaya lokal.

Catatan-catatan unik ini menegaskan bahwa MotoGP Mandalika tidak hanya sekadar ajang balap, tetapi juga etalase pariwisata, budaya, dan penggerak ekonomi bagi Indonesia.

Kejutan di Lintasan dan Tradisi Juara Baru

Di sisi balapan, Sirkuit Mandalikan tak berhenti mencatatkan sejarah dan keunikannya. 

Pembalap rookie (pendatang baru) dari Gresini Racing, Fermin Aldeguer, berhasil memenangkan balapan utama. Kemenangan ini sangat mengejutkan mengingat ia adalah rookie dan berhasil mengalahkan nama-nama besar.

Mandalika juga kembali melanjutkan catatan uniknya sejak pertama kali digelar pada 2022, yakni selalu melahirkan juara balapan utama yang berbeda setiap tahunnya (Miguel Oliveira di 2022, Francesco Bagnaia di 2023, Jorge Martin di 2024, dan kini Fermin Aldeguer di 2025). Hal ini membuat Sirkuit Mandalika dianggap sebagai salah satu trek yang paling sulit diprediksi di kalender MotoGP.

Terkait dengan selalu hadirnya juara baru, balapan diwarnai dengan banyaknya insiden kecelakaan yang dialami oleh sejumlah nama besar. Juara dunia MotoGP 2025, Marc Marquez, dan pembalap unggulan lainnya seperti Francesco Bagnaia, Joan Mir, dan Jack Miller gagal menyelesaikan lomba (Did Not Finish/DNF).

Pembalap Aprilia yang sekaligus juara seri Mandalika, Marco Bezzecchi, mencatatkan rekor lap time tercepat baru di sesi Kualifikasi, yaitu 1 menit 28,832 detik.

Tidak seperti seri-seri lain di musim 2025 di mana motor Ducati mendominasi posisi start terdepan, di Kualifikasi Mandalika, hanya Fermin Aldeguer (Ducati) yang berada di front row (tiga besar), menandakan adanya kesulitan adaptasi motor pabrikan tersebut dengan karakter lintasan atau ban baru di Mandalika.

Kutukan Marc Marquez di Mandalika

Rider Ducati Lenovo dan Juara Dunia MotoGP 2025, Marc Marquez. (Sumber: TNT SPORTS BIKES)
Rider Ducati Lenovo dan Juara Dunia MotoGP 2025, Marc Marquez. (Sumber: TNT SPORTS BIKES)

Fenomena kutukan Marc Marquez di MotoGP Mandalika adalah salah satu cerita paling dramatis dan unik sejak Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika masuk dalam kalender MotoGP.

Istilah kutukan ini merujuk pada catatan buruk yang dialami Marc Marquez, di mana ia belum pernah sekalipun berhasil menyelesaikan (finis) balapan utama (Main Race) sejak MotoGP Indonesia digelar di Mandalika pada tahun 2022.

Berikut adalah rekap kronologis 'kutukan' Marc Marquez di Mandalika hingga gelaran MotoGP 2025.

2022, Repsol Honda, kecelakaan hebat (Highside Crash) saat sesi Warm Up (pemanasan) menjelang balapan (DNS).

2023, Repsol Honda, Kecelakaan (Crash) saat balapan utama di Tikungan 13,

2024, Gresini Racing, Kecelakaan motor mengalami kerusakan teknis/terjatuh (DNF).

2025, Ducati Lenovo Team, Kecelakaan hebat di Lap 1 setelah bersenggolan dengan Marco Bezzecchi (Marco Bezzecchi menabrak Marquez dari belakang) -- (DNF).

Bagi Juara Dunia MotoGP 2025, insiden pada tahun 2025 menjadi yang paling serius sejak 2022. Marquez didiagnosis mengalami patah tulang selangka (klavikula) kanan dan harus diterbangkan kembali ke Madrid, Spanyol, untuk pemeriksaan dan penanganan medis lebih lanjut, yang membuatnya dipastikan absen pada seri berikutnya.

Kecelakaan terjadi sangat cepat, di Tikungan 7 pada Lap 1 balapan utama, saat Marquez yang start dari posisi ke-9 sedang berusaha merangsek ke depan.

Kegagalan finis pada 2025 ini memperpanjang rekor Marquez menjadi empat kali berturut-turut ia tidak mampu menyelesaikan balapan utama di Sirkuit Mandalika, menjadikannya satu-satunya sirkuit di mana ia memiliki catatan buruk seburuk ini dalam kariernya.

Meskipun Marc Marquez adalah Juara Dunia MotoGP 2025, Sirkuit Mandalika tetap menjadi momok dan sirkuit yang belum pernah ia taklukkan atau naiki podium di balapan utama.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Balap Selengkapnya
Lihat Balap Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun