Dapat disimpukan bahwa strategi Tudor terasa terlalu reaktif dan tidak ada solusi taktis yang jelas untuk menembus pertahanan Milan. Tudor berhasil menjalankan strategi untuk tidak kebobolan, yang memang ia anggap positif setelah rentetan hasil seri. Namun, ia gagal menjalankan strategi untuk menang di kandang sendiri melawan rival bebuyutan.
Ketiadaan visi serangan yang jelas dari Tudor membuat pertandingan berakhir sama kuat. Ini adalah hasil yang lebih disyukuri oleh Juventus karena lolos dari penalti, namun tetap menjadi kekecewaan bagi fans yang menantikan Bianconeri kembali ke jalur kemenangan.
Strategi yang kurang jelas ini pada akhirnya memastikan satu poin yang aman, tetapi juga mempertahankan tren frustrasi Juventus yang kesulitan meraih kemenangan.
Kualitas lini tengah AC Milan dalam pertandingan melawan Juventus yang berakhir imbang 0-0 dinilai sangat impresif, terutama dari segi kreativitas dan pengendalian bola (control), meskipun pada akhirnya gagal dikonversi menjadi gol kemenangan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI