Mohon tunggu...
Yulius Roma Patandean
Yulius Roma Patandean Mohon Tunggu... Nomine Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2024 - I am proud to be an educator

Nomine Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2024. Guru dan Penulis Buku, menyukai informasi seputar olahraga, perjalanan, pertanian, kuliner, budaya dan teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Sikap Bijak ketika Menghadapi Mertua yang Cuek

24 Agustus 2025   22:39 Diperbarui: 24 Agustus 2025   22:39 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menghadapi mertua yang ketus dan acuh tak acuh memang bisa menjadi tantangan yang berat. Sikap mereka sering kali membuat kita merasa tidak dihargai dan diabaikan. Namun, penting untuk bersikap bijak agar hubungan dengan pasangan tetap harmonis dan mental kita tetap terjaga.

Meskipun sikap mertua dingin, usahakan untuk tetap ramah dan sopan. Sapa mereka, tanyakan kabar, dan tawarkan bantuan jika memungkinkan. Sikap positif yang konsisten dari kita dapat melunakkan hati mereka dari waktu ke waktu. Ingatlah bahwa sikap kita mencerminkan diri kita, bukan mertua.

Salah satu hal tersulit adalah untuk tidak baper (terbawa perasaan). Pahami bahwa sikap mereka mungkin tidak selalu personal. Ada banyak faktor yang bisa memengaruhi, seperti pengalaman masa lalu, kepribadian, atau bahkan masalah pribadi yang tidak kita ketahui. 

Anggaplah perkataan atau perlakuan ketus mereka seperti angin lalu. Dengan begitu, kita bisa melindungi diri dari rasa sakit hati.

Pasangan adalah jembatan utama antara kita dan mertua. Bicarakan perasaan secara jujur dan tenang kepada pasangan. Sampaikan apa yang dirasakan tanpa menjelek-jelekkan orang tua mereka.

Minta pasangan untuk memberikan dukungan, dan jika memungkinkan, minta mereka untuk membantu kita menemukan cara terbaik untuk berinteraksi dengan mertua.

Kita tidak bisa mengendalikan sikap orang lain. Dari pada berusaha mengubah mertua, fokus pada hal-hal yang bisa  dikendalikan lebih bijak.

Sikap pribadi mestilah tetap tenang dan ramah. Sesuaikan durasi kunjungan agar mertua dan pribadi kita tidak merasa terlalu tertekan.

Pilihlah topik yang netral dan ringan, seperti hobi atau berita umum, untuk menghindari konflik.

Menetapkan batasan bukan berarti melawan, melainkan menjaga kesehatan mental kita. Batasan ini bisa berupa jarak dan tanggapan.

Jika interaksi langsung terlalu melelahkan, kurangi frekuensi pertemuan dan manfaatkan komunikasi melalui telepon atau pesan singkat.

Tidak harus selalu menanggapi komentar negatif. Terkadang, diam adalah jawaban terbaik.

Hubungan yang sehat tidak bisa dipaksakan. Lakukan upaya untuk membangun kedekatan dengan cara-cara kecil yang tulus.

Kedekatan tulus bisa dibangun dengan memberi hadiah kecil. Mengapa tidak membawakan makanan favorit mereka.

Berikan pujian tulus pada hal-hal kecil, seperti masakan mereka atau cara mereka menata rumah.

Intinya  tujuannya bukan untuk mengubah mertua, melainkan untuk menjaga kedamaian dalam keluarga kita sendiri. Dengan sikap bijak dan hati yang lapang, kita bisa menjalani hubungan rumah tangga dengan lebih tenang.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun