Mohon tunggu...
Yulius Roma Patandean
Yulius Roma Patandean Mohon Tunggu... Nomine Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2024 - I am proud to be an educator

Nomine Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2024. Guru dan Penulis Buku, menyukai informasi seputar olahraga, perjalanan, pertanian, kuliner, budaya dan teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Pragmatisme Postecoglou Bawa Tottenham Hotspurs Menjuarai UEFA Europa League 2025

22 Mei 2025   07:13 Diperbarui: 22 Mei 2025   10:37 544
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pesta juara Europa League dari pemain Tottenham Hotpurs. (Sumber: Instagram/@spursofficial)

Ini bukanlah kegagalan filosofinya, melainkan pivot strategis dalam skenario pertandingan tunggal yang berisiko tinggi, memprioritaskan kemenangan di atas kemurnian gaya. 

Taktik sepakbola pragmatis Postecoglou ini menunjukkan pemahaman yang lebih dalam tentang tuntutan sepak bola sistem gugur, di mana "organisasi yang baik" dan soliditas pertahanan menjadi yang terpenting saat menghadapi lawan yang lebih unggul atau menangani cedera pemain kunci.

Pilihan ini mengungkapkan seorang manajer yang pragmatis dan cerdas yang dapat menempatkan keberhasilan tim di atas dogma gaya pribadi ketika situasi menuntutnya. 

Kemampuan beradaptasi ini, sebuah penyimpangan dari kekakuan yang dirasakan, adalah faktor signifikan dalam kesuksesan mereka di piala yang kontras dengan performa liga mereka.

Ini menyiratkan bahwa kepemimpinan sejati bukan hanya tentang berpegang pada visi, tetapi juga mengetahui kapan dan bagaimana menyesuaikannya untuk hasil yang optimal.

Dampak cedera gelandang kunci seperti James Maddison (cedera lutut), Dejan Kulusevski (operasi lutut), dan Lucas Bergvall (cedera pergelangan kaki) pada pergeseran taktis Postecoglou menyoroti pentingnya kedalaman dan fleksibilitas skuad, bukan hanya bakat individu. 

Postecoglou membuat keputusan berani dengan membangkucadangkan kapten Son Heung-min, dan memulai Richarlison di final. Son masuk sebagai pemain pengganti pada menit ke-67. Keputusan ini "membuahkan hasil". Postecoglou menekankan "kekuatan lari" daripada kreativitas karena cedera pemain kunci. 

Keputusan untuk memprioritaskan "kekuatan lari" dan soliditas pertahanan di lini tengah (Bissouma, Bentancur, Sarr) secara langsung mengatasi kelemahan yang diperparah oleh cedera, mengubah potensi kelemahan menjadi kekuatan untuk final satu kali. Ini menunjukkan manajemen krisis yang efektif dan pemanfaatan skuad yang strategis. 

Alih-alih mencoba memaksakan gaya menyerang mereka yang biasa dengan sumber daya yang menipis, Postecoglou beradaptasi dengan personel yang tersedia.

Hal ini menyoroti bahwa keberhasilan sering kali datang dari bermain sesuai kekuatan tim dan mengurangi kelemahan tim, terutama saat menghadapi kesulitan seperti krisis cedera yang signifikan.

Kemenangan Tottenham Hotspur di UEFA Europa League 2025 adalah hasil dari kombinasi faktor kunci yang mencerminkan adaptasi strategis dan ketahanan tim.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun