Rabu,16 April 2025, hujan yang mengguyur sebagian wilayah di Kabupaten Tana Toraja. Ini adalah curah hujan yang sangat tinggi selama tiga hari berturut-turut.
Hujan deras sepanjang Rabu sore kemudian membawa duka di Lembang Buakayu, Kecamatan Bonggakaradeng. Tercatat sejauh ini, ada dua titik longsor parah.
Pertama, hujan memicu terjadinya longsor tiba-tiba di tengah hujan deras  di dusun Leso,  Buakayu. Jalan kabupaten penghubung ibu kota kabupaten dengan Kecamatan Bonggakaradeng dan Kecamatan Simbuang sementara terputus total.
Titik longsor ada di tikungan S tanjakan Leso - Salubarana'. Bongkahan bebatuan, pepohonan runtuh seketika terbawa derasnya aliran air yang menyerupai banjir bandang.
Nahas, sebuah mobil truk yang mengangkut rombongan wisata dari satu jemaat GMIM Bittuang ikut tersapu longsor. Mobil truk bak terbuka terbalik tepat di tikungan tajam tanjakan. Beruntung, tidak ada korban meninggal, tetapi ada satu wanita muda yang mengalami cedera serius. Ia pun harus ditandu menembus jalan yang rusak untuk selanjutnya di bawa ke rumah sakit.
Semua penumpang kemudian mencari perlindungan di rumah warga sekitar yang aman dari terjangan longsor.
Kurang lebih 300 meter, badan jalan berubah menjadi aliran sungai penuh bongkahan bebatuan. Kendaraan sama sekali tak bisa lewat. Hanya buldozer dan excavator yang bisa membersihkan material.
Jalan pun rusak parah dan sudah tak berbentuk lagi.
Beberapa rumah warga di Leso juga terdampak longsor. Bongkahan material bebatuan menghantam rumah warga. Â
Titik bencana longsor kedua tak jauh dari Leso. Sebuah gedung gereja di Dusun Sangayoka juga tertimbun longsor. Bagian belakang bangunan gereja remuk dan rusak parah. Diketahui hereja tersebut adalah Gereja Toraja Jemaat Sion Sangayoka Klasis Buakayu, masih dalam wilayah Lembang Buakayu, Kecamatan Bonggakaradeng - Tana Toraja.
Sangat sulit untuk mencapai Sangayoka karena ada di atas tebing dengan jalan menanjak yang sangat curam.