Faktor Kunci Kemenangan Barcelona
Barcelona tampil meyakinkan berkat efektifnya implementasi taktik dan strategi racikan pelatih Hansi Flick yang memainkan skema 4-2-3-1. Pimpinan klasemen sementara La Liga Spanyol ini mampu menerapkan taktik permainan yang efektif, baik dalam menyerang maupun bertahan.
Demikian pula dengan penguasaan bola lewat permainan umpan-umpan pendek sebagai ciri khas dari tiki-taka Barcelona. Wojciech Szczesny cukup nyaman di bawah mistar gawang karena dukungan solid dari empat bek, Jules Kounde, Pau Cubarsi, Inigo Martinez dan Alejandro Balde. Sementara duet Frankie de Jong dan Pedri menjadi pengontrol aliran bola ke Lamine Yamal, Fermin Lopez Raphinha dan Robert Lewandowski.Â
Empat gol Barcelona cukup menarik karena terjadi dari tiga titik trisula serangan utama, yakni Yamal-Lewandowski-Raphinha.
Mentalitas tim Barcelona pun sedang on fire. Kondisi tersebut makin menguat karena Barcelona telah melaju ke final Copa del Rey 2025, dan memuncaki La Liga adalah faktor eksternal selain dukungan penuh publik Catalan.Â
Melihat kondisi dan aura mental juara secara tim di Barcelona, maka tekanan-tekanan sporadis dari Dortmund pun bisa diredam dan mampu memanfaatkan momentum menyerang dengan baik.Â
Kekuatan lain Barcelona saat menaklukkan Dortmund dini hari tadi adalah performa para pemain muda. Cubarsi, Balde, Pedri, Yamal, dan Fermin Lopez bermaian sangat nyaman bergerak ke setiap sisi lapangan dan mengimbangi performa para pemain senior. Dengan demikian perpaduan pemain muda dan senior yang dilakukan Hansi Flick inilah yang menjadi tambahan kekuatan Barcelona.
Faktor Kunci Kekalahan Real Madrid
Pasukan Don Carleto, Real Madrid memang mengalami penurunan performa di paruh kedua musim ini. Terlepas dari lolosnya mereka ke final Copa del Rey 2025 dan akan berhadapan dengan Barcelona pada tanggal 26 April 2025 mendatang, Real Madrid tengah inkonsisten. Sebelum bertandang ke Arsenal, di kompetisi La Liga sendiri Madrid mengalami dua kekalahan pada lima laga terakhir mereka.
Ada kesulitan anak asuh Don Carleto saat bertemu dengan tim-tim yang memiliki taktik permaianan terorganisir dan memiliki kekuatan pada serangan balik. Inilah yang dimanfaatkan oleh Mikel Arteta. Ketiga gol Arsenal berawal dari sebuah skema serangan balik.
Di sisi lain, lini belakang Madrid yang digawangi tiga bek berpengalaman, David Alaba, Antonio Rudiger dan Francisco Valverde serta bek belia Raul Asencio kurang solid. Demikian pula dengan dua penyerang sayap mereka, Jude Bellingham dan Rodrygo mampu diredam oleh para gelandang dan bek Arsenal. Kyllian Mbappe pun tak mampu bebas mengutak-atik pertahanan Arsenal.