Ada apa dengan Thiago Motta dan Juventus? Tim ini benar-benar sedang sakit. Tidak salah memang frase "Juve Merda" mewarnai tribun Artemio Franci. Kalah menyakitkan 3-1 dari PSV di fase play-off Liga Champions, lalu kalah di Allianz Stadium 0-4 dari Atalanta dan kini dipermak Fiorentina 3-0.
Ketika Thiago Motta membuang dua gelandang berbakat Nicolo Fagioli dan Fabio Miretti (Genoa), sebenarnya itu adalah langkah keliru. Kedua pemain tersebut kini menjadi pemain penting di klubnya masing-masing. Di saat Juventus terpuruk, mereka gemilang. Fagioli membuat 2 assist dan Miretti mencetak 2 gol saat Genoa mengalahkan Lecce.Â
Lebih jauh lagi bahwa sebenarnya ada konflik internal di ruang ganti Juventus. Ada indikasi hubungan tidak harmonis antara Motta dengan para pemain. Sangat jelas terlihat ketika penyerang Dusan Vlahovic dicadangkan sejak bulan Januari.
Harapan besar akan ketajaman Randal Kolo Muani pun berangsur pupus karena melempemnya lini tengah.
Rotasi pemain yang selalu dilakukan Motta kini harus dibayar mahal. Juventus yang dua pekan sebelumnya sedang menikmati waktu sebagai kandidat penantang juara liga, kini wajib mengubur mimpi.Â
Dua kekalahan beruntun membuat posis Juventus terlempar ke peringkat 5 dengan poin 52. Bologna yang musim lalu diarsiteki Motta, justru merangsek ke peringkat 4 meraih 53 poin. Target realistis Juventus adalah zona Liga Champions.Â
Kini suara pesimis fans fanatik Juventus terhadap Thiago Motta mulai berkumandang. Tagar #MottaOut berseliweran di media sosial. Mantan presiden Andrea Agnelli, Andrea Pirlo dan Alessandro del Piero pun mulai ramai diminta kembali memimpin dan menukangi Juventus.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI